Proyek Puskesmas Dibatakan LKPP, Dinkes Mengaku tidak Tahu

 

Dr. Yuska, Kepala Dinas Kesehatan Karawang

KARAWANG, Spirit

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Yuska Yasin mengaku tak mengetahui kalau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah mengirim surat pembatalan 4 proyek pembangunan Pusat Kesehatam Masyarakat (Puskesmas) di Karawang. Hal ini ia katakan tak adanya pemberitahuan kaitan tersebut yang diterimanya.

“Saya tidak tahu adanya surat pembatalan 4 proyek Puskesmais yang dari LKPP,” ujarnya.

Lebih lanjut Yuska menjelaskan Dinkes tak ada kaitannya dengan urusan tersebut, karena itu sudah diserahkan pada Kelompok Kerja (Pokja) terkait.

“Itukan sebetulnya bukan ranah kami, karena untuk urusan tersebut sudah kami pasrahkan pada pihak Pokja,” jelasnya.

Disinggung mengenai siapa pemenang tender proyek pembangunan Puskesmas tersebut, ia enggan membenerkannya, karena diakuinya itu bukan kewenangannya.

“Kami tidak bisa memberitahukam siapa pemenang tender proyek tersebu, takut salah menyebutkan dan juga itu bukan wewenang kami,” pungkasnya.

Sementara di tempat berbeda, Kepala Bagian (Kabag) Pengendalian Program (Dalpro) Kabupaten Karawang Baroto, juga enggan menyebutkan siapa pemenang tender dalam proyek tersebut. Ia pun mengaku tak banyak mengetahui terkait dibuatnya surat yang dibuat LKPP batalkan proyek puskesmas tersebut.

“Wah saya tidak tahu siapa pemenang tender tersebut, dan saya juga kurang mengetahui soal dibuatnya surat tersebut secara jelas, karena bukti suratnyapun saya belum liat. Namun sedikit informasi yang saya dengar memang ada pihak peserta lelang yang mungkin tidak menerima keputusan, saya kira itu hal yang wajar terjadi. Untuk menindaklanjuti hal ini sayapun harus menunggu rekomendasi dari pokja tersebut, untuk nantinya dikomunikasikan ke pihak Dinkes selaku PA,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang anggota Pokja, yang juga pegawai dilingkungan Bappeda setempat belum bisa dikonfirmasi.

Sebelumnya diketahui, adanya dugaan permainan oleh oknum Pokja lelang proyek pada pembangunan puskesmas yang anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, untuk mengarahkan pemenang lelang pada salah satu perusahaan.

Direktur CV Agem, Asep Supriyatna mengatakan, perusahaannya mengikuti lelang terbuka untuk proyek pembangunan puskesmas, tapi dalam lelang tersebut diduga ada permainan antara pokja lelang proyek dengan salah satu pengusaha.

“Sebab jadwalnya tidak sesuai dengan Perpres 54 tentang pengadaan barang dan jasa,” katanya, Rabu (9/8/2017).

Selain itu, lanjut Asep, dalam persyaratan harus memasukan ISO dan SNI, padahal pembangunan puskesmas itu tidak terlalu spesifik sesuai dengan Perpres 54. Sebelum menentukan pemenang lelang, pihaknya melakukan sanggahan tapi dijawab oleh pokja lelangnya terkesan asal-asalan.

“Saat perusahaan saya dikalahkan dalam lelang itu, tidak berdasar hanya karena tidak memasukan data administrasi. Padahal ketika LPSE itu data administrasi itu sudah masuk,” katanya.

Menurutnya, karena tidak puas dengan panitia lelang, pihaknya melaporkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) di Jakarta. Meskipun saat itu belum ada surat remisnya tapi LKPP sudah memberikan sinyal untuk membatalkan pengadaan lelang tersebut.

“Tapi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinkes Karawang, sudah mengeluarkan SK penetapan pemenang lelang. Padahal surat resmi untuk rekomendasi dari LKPP saat itu belum keluar,” tuturnya.

Tidak hanya itu, lanjut Asep, pihaknya juga sempat ditawari oleh panitia lelang agar tidak itu lelang proyek puskesmas itu dengan pengganti proyek penunjukan langsung yang akan diberikan oleh dinkes ke panitia lelang.

“Selain itu, lelang yang harusnya 5 proyek itu dipecah menjadi dua termin, pertama 4 puskesmas dan 1 puskesmas. Asalkan perusahaan saya tidak ikut dalam 4 lelang proyek pada termin pertama,” katanya.

Asep mengaku tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh panitia lelang itu. Oleh sebab itu pihaknya menduga ada kesepakatan antara panitia lelang, dinas dan pemenang lelang untuk memenangkan proyek 5 puskesmas itu. (ist,bal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email