Cellica-Aep Unggul, Kang Emay: Rajut Kembali Benang-benang Sosial yang Memanas saat Pilkada

KARAWANG, Spirit – Hasil perolehan suara di Pilkada Karawang 2020, telah dapat diduga bahkan jauh hari sebelumnya. Hal tersebut diutarakan mantan ketua KPU Karawang, Emay Ahmad Maehi kepada spiritjawabarat.com baru-baru ini.

Menurutnya, posisi Cellica yang Petahana dan Aep Saepulloh yang memiliki kapasitas Kapitalnya jauh dibanding dengan calon yang lain, menjadi modal besar untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

“Karena memang kedua faktor tersebut sangat diperlukan. Sosialisasi Pasangan Cellica-Aep mengindikasikan sebenarnya hanya bermodal suara 40% saja. Padahal sebagai Petahana suara sejumlah 40% sangat kurang dari cukup,” jelas pria yang akrab disapa Kang Emay tersebut, Jumat (11/12/2020).

Lebih jauh, Kang Emay mengungkapkan dua Paslon lainnya terlihat mengikuti arus gaya kampanye yang secara infrastruktur sosial politik dan kesiapan pirantinya pasangan Cellica-Aep jauh lebih unggul. Menurutnya maka muncul dua kekuatan antara pemilih yang hanya mengandalkan militansi dan kekuatan kapitalisasi infastruktur politik.

“Pasangan Yesi-Aldy hanya menjadi bagian pelengkap dialektika, basis nasional PDIP, PBB, dan PPP sebagai rajutan pemilih Nasionalis dan Islam tidak mampu di endorse secara maksimal karena hanya berkutat pada bagaimana mengejar target mensosialisasikan Paslon 01,” kata Kang Emay.

Ia pun menambahkan, apapun alasannya, masyarakat Kabupaten Karawang telah menjadi bagian dari dinamika politik nasional. Apapun hasil dari Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 9 Desember 2020 lalu, merupakan produk hukum politik yang hasilnya masih dimungkinkan menunggu putusan hukum selanjutnya.

“Semisal putusan Mahkaman Konstitusi (MK). Hanya saja, MK dalam menyidangkan perkara Pemilu lebih mengadili selisih perolehan hasil di luar itu kewenangan Panwas dan Gakkumdu,” ujar Kang Emay.

Menutup wawancara singkatnya Kang Emay hanya menyampaikan, suka tidak suka hasil Pilkada Karawang sudah dapat di lihat.

“Hanya saja, tugas awal pasangan Cellica-Aep yang paling berat adalah, merajut benang-benang sosial yang memanas pada saat tahapan kampanye dan beberapa saat sebelum Pemilihan,” tutup Kang Emay. (dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email