KARAWANG, Spirit – Pemerhati pemerintahan Karawang, Asep Agustian, SH., MH., nilai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karawang belum maksimal dalam menjalankan perannya sebagai corong pemerintah. Dengan tidak adanya publikasi atau pemberitaan terkait penggunaan anggaran Covid-19, yang menurutnya, Diskominfo seharusnya mempublikasikan apapun yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah sebagai bentuk transparansi publik.
“Mandul, Diskominfo itu tidak ada apa -apanya mandul, tidak jelas,” tegas pria yang akrab disapa Askun, tersebut, Selasa (5/5/2020).
Tak sampai di situ, Askun juga menantang Diskominfo Karawang untuk buka-bukaan soal penggunaan seluruh anggaran Covid-19, agar masyarakat mengetahui kemana dan untuk apa saja anggaran ratusan miliar tersebut.
“Saya minta Diskominfo, jelaskan kemana saja dana untuk penanganan Covid-19, bantuan APD, sumbangan dari luar, coba jelaskan kemana itu semua. Kalau tidak bisa menjelaskan, tinggal kita tanya ada apa dengan ini semua,” katanya.
Lebih lanjut Askun menyinggung terkait kekosongan jabatan di tubuh Diskominfo Karawang, yang justru pada saat ini dipimpin bukan oleh Kepala Dinas definitif sehingga kondisi tersebut menurutnya menimbulkan kebobrokan kinerja dari Diskominfo itu sendiri, karena terkesan dipaksakan dengan dipimpin oleh PLT yang double job.
“Diskominfo kan gak punya Kadis, kenapa harus double jabatan, berarti kan ada dua honor. Apa-apaan sih , seperti yang sudah tidak ada yang pintar, berikan kesempatan kepada orang lain, ada kok yang mampu,” tegasnya lagi.
Askun pun meminta, Diskominfo untuk memberikan berita yang benar, karena jika diam, transparansi publik yang seharusnya disampaikan oleh dinas tersebut tidak akan dapat tersampaikan kepada mmasyarakat dengan baik.
“Kalau memberikan berita yang benar, jangan ditutup-tutupi berita, kalau tidak mampu, ya mundur saja, karena jika Diskominfo diam ya semuanya diam,” tandasnya. (ist/dar)
