KARAWANG, Spirit – Tak didapati papan informasi kaitan pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Tanjungpura-Batujaya yang tengah dilaksanakan, timbulkan dugaan pelaksana proyek langgar Undang – undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) serta Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.
Sehingga menimbulkan sejumlah pertanyaan serta dugaan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak pelaksana pekerjaan pemeliharaan jalan tersebut, dari sejumlah kalangan masyarakat di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.
“Ada apa dengan pelaksana proyek jalan ini, yang tidak memasang papan informasi, padahal kan pemasangan papan informasi proyek itu sebagai implementasi azas transparansi supaya masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan dan masyarakat juga berhak mengetahui,” kata Yanto alias lembing Pemuda Desa Kertasari kepada awak media, Sabtu (1/6/24).
Lebih jauh, dengan tanpa informasi yang terbuka, Yanto juga menyampaikan kekhawatirannya tentang adanya dugaan permainan kotor antara pihak pelaksana dengan pihak Dinas terkait dalam pelaksanan proyek pemeliharaan ruas jalan Tanjungpura – Batujaya yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi Jawa Barat.
“Dalam UU dan perpres itu jelas dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan informasi proyek, memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan. Tapi entah kenapa hal itu tidak dilaksanakan oleh pelaksana proyek jalan ini atau jangan-jangan ada permainan kotor pada proyek ini?,” ujarnya.
“Sekali lagi saya sampaikan kalau memang tidak ada permainan atau unsur lainnya yang berpotensi merugikan keuangan negara. Saya mendesak pihak pelaksana agar dapat memasang papan informasi,” tandasnya. (red)