Kasek SMPN SATAP 1 Tirtajaya Pastikan Siswi Pelaku Perkelahian Lanjutkan Pendidikan Hingga Lulus

KARAWANG, Spirit – Kepala Sekolah (Kasek) SMPN Satu Atap (Satap) 1 Tirtajaya, Atik Widiyanti, pastikan sejumlah siswi (tercatat sebagai peserta didik di SMPN Satap 1 Tirtajaya-red) yang terlibat insiden perkelahian tak dikeluarkan pihaknya. Hal tersebut diutarakannya setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang untuk mencari solusi terbaik.

“Tadi pagi saya berkoordinasi dengan Disdikpora agar persoalan ini segera bisa diselesaikan. Berkaitan dengan masalah ini, ada kesepakatan antara kami, SMPN 1 Tirtajaya, dan SMP Pelita Nusantara untuk menyelesaikan masalah bersama,” kata Atik dalam Forum Musyawarah yang digelar bersama Orang tua siswi dan Jajaran Perwakilan Muspika Kecamatan Tirtajaya, Jumat (24/1/25).

Ia juga mengungkap pengambilan keputusan harus melalui proses yang tepat dan sesuai dengan data.

“Kami cek terlebih dahulu data anaknya, mulai dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan) hingga Pusdatin (Pusat Data dan Informasi). Jika siswa sudah terdaftar sebagai peserta ujian nasional di sekolah kami,” jelasnya.

Keputusan Bersama: Pembelajaran Daring

Atik menyampaikan bahwa siswi yang terlibat tidak akan dikeluarkan dari sekolah, melainkan akan mengikuti pembelajaran daring hingga ujian selesai.

“Hari ini telah disepakati bahwa tiga siswi kami tetap bersekolah di sini. Namun, pembelajarannya dilakukan di rumah dengan metode daring hingga pelaksanaan ujian nasional. Mereka tetap mengikuti ujian dan mendapatkan ijazah,” ungkapnya.

Ia memastikan bahwa pembelajaran daring akan dipantau secara ketat.

“Meskipun daring, tetap dalam pantauan kami. Guru akan berkunjung secara berkala, dan saya sendiri akan turun langsung untuk memastikan mereka belajar sesuai jadwal,” tambah Atik.

Disdikpora Karawang Dukung Langkah Ini

Neni, pengawas sekaligus perwakilan dari Disdikpora Kabupaten Karawang, menyatakan bahwa keputusan ini berlaku adil untuk seluruh siswi yang terlibat insiden perkelahian beberapa waktu lalu.

“Selain siswi dari SMPN SATAP 1 Tirtajaya, siswi dari SMPN 1 Tirtajaya dan SMP Pelita Nusantara juga mengikuti pembelajaran daring. Kami menyamakan kebijakan ini agar tidak ada perlakuan berbeda,” ujar Neni.

Neni menegaskan bahwa metode daring menjadi solusi terbaik, mengingat waktu ujian hanya tinggal dua bulan lagi.

“Dengan langkah ini, kami berharap semua siswi tetap bisa melanjutkan pendidikan dan menyelesaikan tahun ajaran dengan baik,” tutupnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *