
MAJALAYA, Spirit Jawa Barat
Sejumlah kelompok Tani mengeluhkan karena bantuan subsidi benih benih padi dari Kementrian Pertanian yang dibagikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Karawang diduga jadi lahan bisnis. Keluhan tersebut salah satunya dikatakan oleh Ketua Kelompok Tani Sri Asih, Desa Lemah Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang.
“Bantuan benih padi di Kecamatan Majalaya untuk para angota kelompok tani ini harus membeli sebesar Rp3000/kg padahal seharusnya bantuan tersebut hanya Rp 2500/kg, Jadi untuk 1 ton, harus beli Rp 3 juta,” kata Endu, Rabu (5/4).
Menurutnya, besaran nominal harga yang harus dikeluarkan senilai Rp 3000/kg, karena pihak Dinas Pertanian berdalih harus memberi subsidi silang kepada pihak anggota yang lain, dengan asumsi menebus Rp 300/kg.
Hal itu, kata Endu, berbeda saat menerima bantuan yang sama di tahun-tahun sebelumnya, yakni gratis.
“Padahal di tahun sebelumnya kami mendapatkan bantuan berupa bibit padi gratis. Keluar biaya, Cuma untuk transportasi saja,” imbuhnya.
Dengan membeli benih bantuan tersebut, Endu merasa agak kebingungan kalau harus meminta anggotanya mengeluarkan uang juga untuk membeli. “Tapi sekarang bagaimana kami menjualnya kepada para anggota kelompok,” keluhn Endu
Hal senada dikatakan Ketua Kelompok Tani Sri Mulya, Desa Pasir Mulya, Kecamatan Majalaya, Taslam yang membenarkan pembelian bibit padi tersebut.
” Anggota kelompok tani banyak yang protes kalau dijual ke anggota kelompok tani seharga 3500/kg, biasanya hanya buat pengganti transport saja,” keluh Taslam.
Terpisah anggota kelompok tani, Didi saat dikonfirmasi membenarkan pernyataan ketuanya dimana tahun 2017, pihaknya harus membeli dengan harga lebih dari Rp 3000,- yakni harus membeli Rp 3500/ kampil.
Sehingga, ia berharap bantuan apapun dari Kementan RI untuk para petani, oleh pihak Dinas Pertanian tidak dipungut biaya. Apalagi yang namany bantuan subsidi, tentunya, kata Didi, pengeluaran biayanya tak terlalu besar.
“Harapan kami bantuan apapun kepada dinas pertanian agar tidak terlalu mahal saja, kan namanya juga subsidi, ya kalau lagi panennya bagus sih nggak apa apa,” keluhnya.
Sementara PPL Kecamatan Malalaya, Wahyu ketika dikonfirmasi terkait bantuan subsidi bibit padi dirinya mengaku tidak mengetahui adanya program tersebut.
“Saya tidak tahu tentang permasalahanya pak, coba saja tanyakan langsung kepada Ka UPTD Pertanian, namun sekarang lagi tidak ada, mungkin lagi ke Karawang. Kalau diminta no HP saya tidak berani ngasih nanti di anggapnya saya berhianat,” ungkapnya singkat dan acuh tak acuh.
Sampai berita ini dilansir, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Majalaya ketika hendak di konfirmasi tidak ada di tempat dan sulit dihubungi. (kus)
KV :