Polemik Interpelasi Anggaran COVID-19, Askun : Olok Kejo dan Buang Energi

KARAWANG, Spirit – Rencana DPRD Karawang gunakan hak interpelasinya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terus bergulir dan timbulkan polemik serta jadi sorotan publik. Praktisi hukum dan pengamat kebijakan publik, Asep Agustian, pun ikut menyoroti rencana interpelasi tersebut.

Menurutnya, hak interpelasi yang menjadi rencana sejumlah anggota DPRD Karawang hanya sekedar buang-buang energi dan biaya di tengah pandemik COVID-19 dan hanya mempertontonkan kepada publik sesuatu yang tidak bijak.

“Olok kejo, cuma dagelan politik yang ingin cari panggung untuk bermain lenong,” kata pria yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun) kepada awak media, Kamis (4/6/2020).

Askun menjelaskan, selama ini wacana interpelasi yang direncanakan anggota DPRD Karawang selalu menguap di tengah jalan, tak ada realisasi. Sehingga terkesan sebagai dagelan politik demi syahwat kepentingan politik segelintir politikus.

“Dari dulu wacana interpelasi cuma ramai gong-nya di awal doang, ujungnya melehoy,” sindirnya.

Ia menegaskan, jika memang yang dicari mereka hanya bentuk transparansi anggaran Covid -19, itu bisa dilakukan duduk bersama dalam bentuk rapat dengar pendapat (RDP). Apabila mereka mencium adanya penyelewengan anggaran Covid -19, maka laporkan saja ke aparat penegak hukum (APH), karena sudah jelas sanksi penyeleweng anggaran Covid -19 itu adalah dihukum mati atau dipenjarakan seumur hidup.

Selain itu, sambungnya, pandemik Covid -19 belum selesai sampai saat ini, artinya ketika pandemik ini masih berjalan, maka anggaran Covid-19 ini pun masih berjalan dan digunakan serta masih ada kebutuhan.

“Kalau minta transparansi mah ya tunggu dulu saja sampai pandemik dinyatakan berakhir. Prematur jika masih berjalan sudah berkoar-koar transparansi,” tandasnya.

Askun meminta, daripada memainkan dagelan politik dengan instrumen interpelasi, lebih baik eksekutif dan legislatif bersinergis bahu-membahu serta gotong-royong bagaimana caranya warga Karawang tidak makin menderita karena imbas Covid-19.

“Lebih baik pikirkan supaya warga Karawang tidak banyak yang mengganggur dan kelaparan, itu lebih penting dibanding gulirkan interpelasi,” pungkasnya. (ist/dar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *