KARAWANG, Spirit – Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Provinsi Jawa Barat, Muslim Hafidz menegaskan anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), yaitu Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), harus bertanggungjawab atas kembali munculnya ceceran cairan kental berwarna hitam yang diduga sisa minyak mentah atau oil spill di sejumlah titik di perairan dan persisir Karawang.
Pasalnya menurut Muslim Hafidz, area-area tersebut berdekatan dengan fasilitas operasi milik PHE ONWJ, dan disinyalir menjadi penyebab utama para nelayan jaring (ikan dan rajungan) kesusahan mencari ikan dan rajungan di pinggir laut selama ini.
“PHE ONWJ harus bertanggung jawab seiring masih adanya limbah atau ceceran minyak mentah yang muncul di beberapa titik di perairan dan pesisir Karawang yang belum bersih. Ini juga memungkinkan sampai sekarang, nelayan jaring (ikan dan rajungan) susah cari ikan dan rajungan di pinggir laut” tegasnya kepada spiritjawabarat.com, Selasa (23/2/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa munculnya kembali cairan diduga minyak mentah di sejumlah titik di pesisir Karawang adalah bukti bahwa PHE ONWJ masih belum sempurna dalam penanganan limbah yang akhirnya merugikan para nelayan.
“Alih-alih bicara kompensasi yang tak kunjung selesai sampai sekarang, ditambah persoalan mata pencaharian yang susah sampai sekarang karena efek tumpahan minyak,” katanya.
“Saya minta Ibu Nicke Widyawati, Direktur Utama PT. Pertamina dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Komisaris PT. Pertamina untuk memanggil PT. PHE ONWJ terkait kelalaian dalam penanganan kebocoran limbah yang berimplikasi pada kerugian nelayan,” imbuhnya. (ist/dar)