RENGASDENGKLOK, Spirit – Dikonfirmasi tentang adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako yang belakangan dicairkan secara tunai di Desa Kutawaluya, Kecamatan Kutawaluya. Sejumlah oknum diduga perangkat desa setempat keroyok 3 orang wartawan online Karawang, Senin (7/3/22).
Kejadian yang dialami Daman Huri wartawan media3.id, Nina Meilani Paradewi Pimprus onediginews.com dan Suhada dari teraspasundan.com, berawal saat ke 3 pekerja jurnalisme tersebut melakukan penelusuran langsung kepada masyarakat atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program BPNT terkait dugaan Pungli yang ada.
Dikatakan Daman Huri, saat melakukan penelusuran dugaan Pungli tersebut kepada warga, di sebuah warung disekitaran Desa Waluya, tiba-tiba datang dua orang perangkat Desa Waluya yang kemudian disusul segerombolan orang yang langsung mengusir, bahkan melakukan kekerasan kepada dirinya serta kedua orang jurnalis yang tengah bersamanya.
“Ada diantara rombongan itu perangkat Desa Waluya. Saat itu kita sedang berada di sebuah warung di Dusun Pangasinan, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya untuk mencari keterangan warga tentang pungutan pada program BPNT,” jelas Daman.
Dengan kejadian tersebut, Daman Huri beserta kedua rekan jurnalis lainnya membuat Laporan Polisi (LP) di Polsek Rengasdengklok.
Sementara itu Kapolsek Rengasdengklok, Kompol Suherman menegaskan pihaknya akan bekerja secara Profesional dan bekerja sesuai dengan prosedur yang ada.
“Semua masih dalam pemeriksaan, kita akan bekerja sesuai prosedur yang ada,” tegasnya. (dar)