Warga Desa Sukamekar Jatisari Terisolir Banjir

Dusun Karajan Jebug Lio Desa Sukamekar terisolir akibat luapan air Sungai Ciherang aliran dari Bendungan Barugbug Kecamatan Jatisari.

KARAWANG, Spirit

Intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Jatisari beberapa hari terakhir, mengakibatkan ratusan warga di Dusun Karajan Jebug Lio, Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari, Karawang terisolir.

Sejumlah 70 Kepala Keluarga (KK) terancam terendam dari luapan air Sungai Ciherang yang berasal dari aliran Bendungan Barugbug.

Pantauan dilokasi banjir langganan di wilayah Desa Sukamekar, ratusan warga Dusun Karajan Jebug Lio terisolir sehingga nyaris lumpuh aktivitas warga setempat.

Menurut keterangan Ketua Bidang Lingkungan Hidup Lembaga Komunikasi Pemuda Jatisari (LKPJ) yang berada di lokasi banjir mengatakan, sudah ada delapan rumah warga di Dusun Karajan Jebug Lio yang sudah terendam luapan air Ciherang. Ketinggian air yang meluap mencapi setinggi 15 sentimeter.

“Diperkirakan sekitar 15 cintimeter ketinggian luapan air Sungai Ciherang di Desa Sukamekar,” ungkapnya kepada Spirit Jawa Barat, Kamis (16/11).

Dikatakan Oo, terjadinya luapan air Sungai Ciherang sekitar pukul 02:00Wib Rabu malam (15/11). Pasalnya, debit air di Bendungan Barugbug tidak mampu menampung debit air akibat curah hujan tinggi di wilayah Jatisari dan sekitarnya.

“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak Pengamat Pengairan Bendungan Barugbug yakni Pak Udi yang memberikan informasi bahwa ada dua pintu yang dibuka sehingga air mengalir deras ke berbagai sungai baik Ciherang dan Cilamaya,” ungkapnya.

Dia meminta kepada masyarakat di dua desa, yakni Desa Sukamekar dan Desa Cirejag agar terus siaga. Agar tetap waspada dengan datangnya banjir dadakan akibat meluapnya kedua sungai besar yang melintasi berbagai desa di Kecamatan Jatisari.

“Berdasarkan pantauan saya selaku kader Lingkungan Hidup dari DLHK Karawang baru ada dua desa yang kebanjiran yakni Desa Cirejag dan Desa Sukamekar. Kalau di Desa Cirejag ada rumah dan satu Mushola. Kemudian di Desa Sukamekar ada delapan rumah,” paparnya.

Menurut Kepala Desa Sukamekar, Sukarya menuturkan, Dusun Karajan Jebug Lio sudah menjadi langganan banjir pada setiap musim penghujannya. Sehingga pada saat musim hujan di Dusun Karajan Jebuk Lio sudah dipastikan terisolir. Pasalnya, meluapnya Sungai Ciherang sampai ke areal pertanian dan pemukiman warga.

“Ada sekitar 70 KK yang berada di Dusun Karajan Jebug Lio. Banjir yang besar dulu pernah terjadi tahun 2013 pernah dialami. Lumpuh total aktivitas warga. Setiap musim hujan memang menjadi langganan banjir,” ujarnya.

Dia menjelaskan sebelum memasuki Dusun Jebug Lio itu melintang kali kecil dari arah Sungai Ciherang. Adanya cekungan jalan ke dusun tersebut.

“Makanya kalau di Cekungan jalan itu kondisi airnya setinggi orang  dewasa. Posisi Dusun Jebog Lio berada pada dataran agak tinggi. Sementara rumah warga yang berada didekat bantaran Kali dan Sungai Ciherang. Dipastikan duluan terendam luapan air Sungai Ciherang,” katanya.

Ia juga menjelaskan berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya. Puncak musim hujan di bulan Desember dan Januari. Sudah dipastikan akan terendam areal pertanian jika intensitas curah hujan terus menerus setiap hari.

“Selain 70 KK di Dusun Jebug Lio, areal pertanian di wilayah terdekat dusun akan terendam luapan air Sungai Ciherang,” ucapnya.

Sementara itu Tri salah seorang petugas pengamat pengairan Bendungan Barugbug menysmpaikan kondisi debit air Bendungan Barugbug pada saat curah hujan tinggi. Namun kondisi air di Bendungan Barugbug dalam batas normal.

“Debit buangan air ke Sungai Cilamaya ,73,18 m3/detik, Sungai Ciherang, 73,18 m3/detik. Kondisi aman. Bukaan pintu masing masing 1 meter. Status aman keadaan debit air diatas 32, 50 m dpl atau debit buangan 0 – 100 m3/detik. Kemudian Status siap keadaan debit air diatas 32, 75 m dpl atau debit buangan 100 – 200 m3/dtk. Serta status siaga, keadaan debit air diatas 33, 00 m dpl atau debit buangan 200 – 300 m3/dtk. Adapun status awas keadaan debit air diatas 33, 50 m dpl atau debit buangan lebih dari 300 m3/detik,” singakatnya. (not)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *