BEKASI, Spirit
Walaupun sudah menyerap anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran (TA) 2012 sebesar Rp2 miliar, Stadion Mini Bojongmangu yang berlokasi di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi,hingga saat ini belum difungsikan. Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Aep Saefulrohman,menduga adanya kebocoran anggaran dan pembangunan tersebut berpotensi adanya KKN.
Aep, menegaskan, kelalaian Pemkab Bekasi dalam proses penganggaran itu sangat memalukan dan berpotensi terjadinya KKN. Kata Aep, pembangunan stadion mini itu azas manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh warga Kabupaten Bekasi.
“Ini kebocoran anggaran atau sengaja dikucurkan begitu besar jika sampai belum di fungsikan berarti ada yang tidak beres pada perencanaannya,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu saat dihubungi ponselnya, Minggu (28/5).
Dikatakan Aep, pihaknya mendapat surat resmi yang dilayangkan oleh Lembaga kontrol sosial, Komite Nasional Penyelamat Aset Negara (Komnaspan) untuk menindaklanjuti permasalahan itu.
“Laporkan aja agar nantinya ketahuan siapa orangnya dibalik semua ini, permasalahan satdion mini Bojongmangu ini juga sudah diagendakan untuk memanggil dinas terkait,” ujarnya.
Diketahui, stadion itu dibangun oleh Dinas Periwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga (Dispardubpora) Kabupaten Bekasi, sesuai yang tertuang dalam Laporan Kerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Bekasi, kelalaian Pemkab Bekasi itu tertuang pada TA 2012.
Hal yang sama dan dapat didefinisikan mubazir pun diperlihatkan, pada 2013 Pemkab Bekasi,karena kembali menggelontorkan anggaran yang sama, yakni Rp 2 miliar. Namun saat itu bukan lagi Disparbudpora yang bertanggung jawab atas bangunan tersebut, tetapi Dinas Bangunan (Disbang) dengan bentuk kegiatan penyempurnaan sarana olahraga Bojongmangu.
Meski begitu, walaupun sudah Rp4 miliar Pemkab Bekasi menggelontorkan anggaran ‘cuma-cuma’, stadion itu pun tetap saja belum terlihat seperti sarana olahraga yang lazim.(rio)