PURWAKARTA, Spirit – Seorang pelajar berinisial FGR (16) dikeluarkan dari sekolahnya di sebuah SMA Negeri Kabupaten Purwakarta, karena menabrak murid kelas 1 SD, Vivilia Apidah (6), hingga tewas, saat FGR mengendarai sepeda motor Yamaha, Jumat (29/7). Kecelakaan lalu linats ini mendapat perhatian dari bupati setempat, Dedi Mulyadi.
“Selain memecat FGR, Pemkab Purwakarta bekerja sama dengan Polres setempat akan menggelar razia bersama untuk menekan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak di bawah umur,” kata Dedi Mulyadi yang hadir bersama Kapolres Purwakarta, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Festival Sunda – Cirebonan Sabtu (30/07/16) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Purwakarta.
Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut menyatakan, pihaknya sudah meminta kepada jajaran Ketua RT/RW di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta untuk merazia rumah-rumah di sekitar sekolah yang kerap kali dijadikan tempat penitipan kendaraan bermotor milik siswa. Menurut dia, jika kedapatan ada kendaraan bermotor, pihaknya tidak akan segan menarik kendaraan tersebut dan memberikan sanksi tegas kepada pemilik penitipan.
Ddei meminta, seluruh stakeholder RT/RW dan aparat desa harus tegas. Mereka harus menyisir rumah warga yang dijadikan tempat penitipan kendaraan bermotor.
“Kendaraannya bisa kami rampas dan subsidi untuk warga pemilik penitipan akan kami cabut. Jadi tidak bisa lagi berobat gratis dan menikmati fasilitas pemerintah kabupaten yang lain,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko. Pihak kepolisian akan menggelar sosialisasi aktif kepada orang tua yang membiarkan anaknya membawa kendaraan bermotor.
Pihaknya pun tidak akan segan mengambil tindakan jika sosialisasi persuasif tidak diindahkan. “Kita akan mulai ke sekolah-sekolah, mengumpulkan para orang tua dan berbicara kepada mereka dari hati ke hati. Ini penting untuk keselamatan anak-anak mereka juga. Kalau terus bandel, kami tempuh tindakan tegas,’ katanya,”(riz)