Oleh: Aditya Aminullah Assidiqi
(Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Singaperbangsa Karawang)
RENANG adalah Suatu cabang olahraga yang aktivitas geraknya sangat berkaitan dengan air dan termasuk olahraga yang digemari oleh masyarakat luas baik dari anak-anak, Remaja, dewasa hingga orang tua, Di Indonesia sendiri tidak terhitung berapa banyak fasilitas kolam renang yang terbagi diberbagai daerah sehingga memudah kan masyarakat apabila ingin melakukan aktivitas olahraga renang, Renang juga termasuk kedalam kurikulum pendidikan baik pada jenjang SD,SMP dan SMA. Namun pada jenjang pendidikan teknik yang diajarkan hanya teknik teknik dasar.
Teknik dasar pada olahraga renang sendiri terbagi menjadi empat yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu nah keempat gaya ini lah yang ditekankan pada jenjang pendidikan yang tidak lain memiliki tujuan agar minimal siswa memiliki kemampuan untuk menyelamatkan dirinya sendiri atau menghindari hal hal yang tidak diinginkan ketika melakukan kegiatan yang melibatkan air khususnya renang, Pada olahraga renang bisa dikatakan eratkaitannya dengan fleksibilitas. Sebelum lanjut kemateri kita akan membahas mengenai fleksibilitas terlebih dahulu.
Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan aktivitas gerakan dengan mudah, tanpa kesulitan dan terhindar dari rasa sakit atau ngilu dalam range of motion. Fleksibilitas berhubungan dengan pemanjangan musculotendinous unit yang baik Fleksibilitas dibedakan jadi dua yaitu fleksibilitas dinamis dan fleksibilitas pasif. Fleksibilitas dinamis adalah mobilitas aktif range of motion dimana otot bereaksi secara aktif guna menggerakkan sendi, segmen, dan seluruh tubuh. Sedangkan fleksibilitas pasif yaitu mobilitas pasif range 14 of motion yang diukur secara pasif sehingga dapat digunakan untuk penujungan fleksibilitas dinamis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas yaitu faktor internal dan eksternal. faktor internal antaralain anatomi, usia (pada anak anak fleksibilitas sangat meningkat sedangkan pada masa tua fleksibilitas sangat menurun) jenis kelamin (perempuan lebih fleksibel dari laki-laki dikarenakan struktur anatomi), berat badan, dan psikologi. Sedangkan untuk faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya suhu), waktu, kemampuan individu untuk melakukan latihan, serta pembatasan pakaian atau peralatan yang dipakai (Kisner & Colby, 2007).
Pada gerakan renang banyak melibatkan aktivitas otot dan sendi, sehingga secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa renang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh diantaranya yaitu pada renang gaya bebas, renang gaya bebas melibatkan gerakan seluruh otot tubuh, dengan latihan yang tepat renang gaya ini dapat melatih otot inti, otot leher, punggung lengan, dada, dan kaki karena bagian bagian tersebut ikut mendorong tubuh saat didalam air, kemudia renang gaya dada gaya ini dapat menghasilkan otot dada, betis dan seluruh otot semakin kuat terutama dibagia otot dada dan seluruh kaki sehingga dapat membantu massa otot dan tulang tetap padat. Ketiga ada gaya kupu kupu gerakan ini mengkoordinasikan tangan dan kaki yang membutuhkan kekuatan otot yang maksimal sehingga pada gaya ini otot tidak akan mengalami kekakuan yang luar biasa dan gaya ini pula dapat membentuj postur tubuh yang ideal karena gerakan berulang di area dada dan bahu membantu menguatkan massa otot sehingga badan terlihat lebih tegak dan postur lebih ideal. Gaya yang terakhir yaitu renang gaya punggu gaya ini merupakan gaya yang bisa dikatakan paling berpengaruh pada kefleksibilitasan tubuh, gaya ini membantu mengatasi masalah sendi sehinggu tubuh lebih terasa fleksibel dan tak mudah lelah terutama bagi para pekerja yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk, gaya punggung juga lebih efektif membuat bagian tubuh kencang dan kuat yaitu pada bagian otot inti punggung, perut, bahu, lengan, pinggul dan kaki.
Begitu besar dan banyak manfaat renang bagi tubuh kita, maka dari itu berolahragalah secara rutin dan terencana khususnya pada olahraga renang ini, Jangan anggap sepele masalah masalah pada sendi atau otot anda bukankah mencegah lebih baik dibandingkan mengobati. (*)