PETANI KARAWANG MENOLAK IMPOR BERAS

KARAWANG, Spirit

Rencana Pemerintah untuk mengimpor beras dari negara tetangga di kecam oleh petani khususnya petani karawang, Rabu (24/1). Anggota DPR RI Dari komisi IV, Rieke Diah Pitaloka, melakukan sidak ke petani karawang guna ingin melihat langsung panen yang tengah berlangsung di karawang.

Didalam sidaknya Rieke yang biasa disapa oneng ini menolak keras rencana pemerintah yang akan membuka keran impor beras sebanyak 500 ribu ton, pada pertengahan Februari 2016. Pasalnya Rieke menilai masih ada beras di dalam negeri yang belum terserap oleh Perum Bulog.

“Saya Rieke Diah Pitaloka, menyatakan tolak impor beras,” kata Rieke yang juga anggota partai PDIP ini, di hadapan para petani karawang yang sedang melangsungkan panen di jalan baru Kelurahan Karang Pawitan Kecamatan Karawang Barat, Rabu (23/1).

Politisi PDI-P ini jug menilai pasokan beras menipis bukan karena kesalahan produksi, tetapi kemampuan Bulog menyerap hasil panen. Dirinya berharap agar bulog berbenah, karna menurutnya bulog juga membeli gabah petani terlalu murah. Masih menurut Rieke data produksi beras di jawa barat dari januari sampai april 2018 adalah 778.992 Ha dengan perkiraan hasil produksi gabah sekitar 4.152.607 ton dan prakiraan hasil produksi beras sekitar 2,6 juta ton.

“Tolong jangan memutarbalikkan logika publik. Persoalannya adalah daya serap bulog yang minim,” tegas Rieke.

Rieke menambahkan kehadiran beras impor tidak bisa langsung menekan harga. Karena hal itu kata Rieke membutuhkan waktu untuk pendistribusian ke berbagai daerah.

“Persoalan kedua kalau kita tentukan impor saat ini, maka beras itu tidak ujuk-ujuk datang saat ini juga. Tapi butuh proses, 1 sampai 2 bulan. Artinya, keluarnya itu Februari, atau Maret atau juga April,” papar wanita kelahiran Garut 8 januari 1974 ini.

Sementara Dasim (55) selaku Petani karawang di sela sela panen dengan tegas mengatakan menolak impor beras tersebut yang mana menurutnya sangat merugikan petani.

“Saya sangat tidak setuju kalau pemerintah mengimpor beras karna sudah pasti merugikan petani. Kalau beras impor didatangkan secara otomatis beras petani jadi murah, sehingga berpengaruh pada biaya tanam kembali. Apalagi beras dari luar negeri kurang bagus dibandingkan beras lokal,” ucapnya tegas. (jun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *