CIKAMPEK, Spirit
Sebanyak 150 karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), mendapat sertifikasi dari Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII).
Ke-150 karyawan tersebut, merupakan jebolan insinyur atau yang saat ini dikenal dengan Sarjana Teknik (ST). PT Pupuk Kujang, rupanya lakukan kerjasama dengan BKKPII untuk menggelar acara sertifikasi bagi lulusan insinyur itu.
“Seluruh peserta lulusan Insinyur, sebelumnya mengikuti kegiatan pelatihan yang digelar di Gedung Learning Center Pupuk Kujang, sekaligus pendaftaran biodata diri sebagai keanggotaan Insinyur Indonesia,” kata Direktur Eksekutif PII, Rudianto Handojodi kepada Spirit Jawa Barat, Minggu (17/12).
Kemudian, lanjut Rudianto, setelah biodata terdaftar dengan sistem, seluruh peserta melakukan sertifikasi serempak oleh tim BKKPII.
Dihari yang sama, pantauan dilokasi, setelah dilakukan sertifikasi peserta insinyur indonesia, dilakukan pelantikan kepengurusan BKKPII periode 2017-2020 di gedung anggrek PT Pupuk Kujang oleh Direktur Eksekutif PII Rudianto Handojodi, dengan melantik Ricky Hikmawan Wargakusumah sebagai ketua baru, dan Direktur Produksi Pupuk Kujang, Maryono yang dipilih sebagai wakilnya beserta para anggota lainnya.
“Adapun yang menghadiri pelantikan tersebut diantaranya jajaran Direksi Pupuk Kujang, peserta sertifikasi, dan tamu undangan,” kata Manager Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan.
Untuk seorang insyinyur yang bersertifikat, kata Ade, peluang mendapatkan pekerjaan tidak hanya di Indonesia.
“Berdasarkan Mutual Recognition Arrangements (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), profesi insinyur juga akan bebas di ASEAN. Asalkan memiliki sertifikat dari asosiasi profesi, dalam hal ini Persatuan Insinyur Indonesia (PII), mereka bisa bekerja di mana saja, di negara-negara ASEAN,” terangnya.
Selain itu, diungkapkan olehnya, banyak yang belum mengetahui bahwa keinsinyuran di Indonesia sebenarnya masih ada sampai sekarang. Hanya saja sebelum tahun 90-an, semua sarjana teknik yang lulus program strata satu sudah otomatis sudah bergelar insinyur (Ir).
“Akan tetapi setelah itu, semua lulusan dari strata satu teknik berubah gelar menjadi Sarjana Teknik (ST) karena program insinyur sudah berubah menjadi program profesi yang harus ditempuh di luar perkuliahan strata satu tersebut,” ungkapnya.
Diharapkan Ade, tambahnya, setelah dilakukannya sertifikasi bagi seluruh karyawan PT Pupuk Kujang, karena gelar akademik dan profesi ini berbeda.
“Maka seorang Sarjana Teknik (ST) dengan ilmu, keahlian, dan pengalamannya bisa saja diakui secara professional setara dengan seorang guru besar sehingga dapat berkontribusi dimana-mana,” pungkasnya berharap. (not)