KARAWANG, Spirit – Tegaskan tiga tugas utama jurnalis dalam Pilkada, Pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Karawang hadiri undangan acara ‘talk show’ TV Berita di Jalan Ahmad Yani, Karawang.
Selain IWO, tiga narasumber lain juga turut hadir diantaranya perwakilan KPU, Bawaslu, dan Pakar Hukum. IWO diwakili oleh Ega Nugraha (Ketua), Narto (Sekretaris) dan Yopie (Anggota).
Talk Show ini khusus membahas seputar Pilkada Karawang dengan tema “Apakah Sosialisasi Pilkada Sudah Maksimal?” dan dipandu oleh Pemred TV Berita, Rudi Setiawan.
Ega Nugraha Ketua IWO Kabupaten Karawang menjelaskan seputar peran dan tugas utama Jurnalis menghadapi Pilkada.
Menurut Ega, setidaknya ada tiga tugas utama media/jurnalis saat Pilkada.
Pertama jurnalis punya peran penting menjaga kualitas proses demokrasi selama proses Pilkada.
Kedua, kata Ega, Jurnalis punya peran krusial untuk membantu masyarakat agar mengenal para kandidat yang ikut Pilkada.
Ketiga, jurnalis mempunyai tugas penting untuk menyejukkan situasi pilkada yang terlalu panas, dan menghangatkan situasi ketika proses pemilihan berjalan “adem ayem” tanpa dinamika.
“Tiga tugas itu disajikan melalui sebuah karya Jurnalistik yaitu berita yang sesuai dengan kode etik,” ujar Ega, melalui siaran pers, Rabu (18/11/2020).
Menurut Ega, Jurnalis juga perlu memastikan bahwa pilkada bisa menjadi instrumen untuk mewujudkan proses demokrasi berjalan umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Kita juga punya kewajiban menyosialisasikan semua calon dengan baik, termasuk keunggulan dan kelemahan masing-masing pasangan calon,” katanya.
Namun, kata Ega, semua berita yang disajikan idak melanggar Undan-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik maupun Kode Etik Wartawan Online (KEWO).
Terakhir, Ega juga sempat mengungkapkan perihal tingkat kerawanan terpapar Covid-19 bagi para Jurnalis.
Sehingga ia meminta kepada penyelenggara Pilkada bisa memfasilitasi Jurnalis agar sama-sama terlindungi selama mengawal proses Pilkada.
“Kami juga mengajak para jurnalis untuk tetap waspada karena saat ini sedang terjadi pandemi,” ujar Ega. (ist/red)