Oleh: Rafi Anas Zaidan Basyarun
(Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Singaperbangsa Karawang)
Abstrak
Renang adalah olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan. Banyak yang tidak menyadari bahwa kolam renang merupakan media dalam penularan penyakit melalui perantara air kolam renang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kualitas air kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di Sidoarjo (secara fisika, kimia dan mikrobiologis) serta mengidentifikasi adanya keluhan kesehatan pada pengguna kolam renang. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yang bersifat cross sectional.
Sampel dalam penelitian meliputi sampel air kolam renang (air baku, air setelah khlorinasi dan air sesudah digunakan pengunjung ) serta masyarakat pengguna kolam renang. Sampel air kolam renang diambil untuk pemeriksaan parameter Koliform, pH, sisa khlor dan kekeruhan dilakukan pada hari biasa dan hari libur. Pengambilan sampel pengunjung kolam renang dilakukan secara acak.
Kata Kunci: Aquatik, Pendidikan Jasmani, Belajar, Mengajar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan, Kesehatan adalah salah satu mata pelajaran yang ada dan dilakukan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada perguruan tinggi atau universitas. Tujuan dari pendidikan jasmani yaitu untuk mengembangkan serta menumbuhkan aspek kebuguran, keterampilan gerak, cara berpikir kritis, keterampilan sosial, cara menalar, stabilitas emosional, tindakan atau perilaku (moral) dan aspek pola hidup yang sehat. Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini, namun ringkasnya renang merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan menggerakkan tubuh (tangan dan kaki) agar tidak tenggelam. Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad sebelumnya. Ditemukannya lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir, menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan jelas sejak zaman prasejarah. Lukisan-lukisan di gua tersebut menggambarkan orang-orang yang berenang dengan gaya bebas dan gaya yang menyerupai binatang saat berenang.
BAB II PEMBAHASAN
Gaya Bebas ( front crawl ) Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali digunakan oleh perenang di jaman prasejarah. Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di Assyria gaya bebas sudah digunakan. Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak banyak.
Cara melakukan gaya bebas Grameds berdiri di pinggir kolam untuk meluncur. Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air. Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara terus- menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air. Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
Grameds dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya oksigen yang Grameds hirup banyak dan mulut tidak kemasukan air, saat mengambil nafas, pastikan posisi mulut di atas permukaan air.
BAB III Kesimpulan
Renang merupakan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Berenang mempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu. Gaya berenang tersebut mempunyai ciri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda untuk dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal.
Berenang dapat membugarkan tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat nasional maupun internasional. Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital paru – paru dan mempengaruhi otot mejadi berisi. (*)