RENGASDENGKLOK, Spirit
Sangat berbeda 360°, dengan kondisi di Surabaya akhir-akhir ini, masyarakat Rengasdengklok Kabupaten Karawang patut bersyukur. Kerukunan antar umat beragama di Rengasdengklok sangat terlihat pada acara kegiatan sosial pengobatan gratis bagi masyarakat, kerja sama antara Pondok pesantren Bani Ali dengan komunitas non muslim Rengasdengklok, Minggu (13/5).
Dihadiri oleh tak kurang 500 warga, kegiatan digelar di pondok pesantren Bani Ali, Dusun Blokkraton, Desa Rengasdengklok Selatan Kecamatan Rengasdengklok. Selain pelayan kesehatan gratis pada acara tersebut panitia juga menggelar bazar pakaian anak dengan harga yang sangat terjangkau bagi warga yang kurang mampu.
Panitia pelaksana kegiatan, yang juga salahsatu pengurus pesantren Bani Ali, Emay Ahmad Maehi mengatakan, ini adalah bentuk perhatian para pemuka agama yang ada di Rengasdengklok terhadap masyarakat.
“Kegiatan ini rutin kita lakukan, sebagai bentuk perhatian para tokoh agama terhadap masyarakatnya. Selain pengobatan gratis ada bazar pakaian anak, kita jual Rp. 5000 per potongnya,” jelas pria yang akrab disapa Kang Emay tersebut kepada Spirit Jawa Barat, disela-sela acara, Minggu (13/5).
Terkait kejadian yang menimpa salahsatu gereja di Surabaya dirinya bersama tokoh lintas agama mengecam tindakan tersebut.
“Kita sebagai para pejuang kemanusiaan dengan konsepsi peradaban manusia, sangat mengutuk tindakan keras yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga saudara-saudara kita sebangsa menjadi korban di gereja Surabaya,” tegasnya.
Masih menurut Kang Emay, berharap untuk di Rengasdengklok dan Kabupaten karawang hal seperti itu dapat segera diantisipasi dengan memperkuat hubungan antar umat beragama, hubungan antar tikoh agama.
“Mengawasi semua lini ditengah masyarakat agar suatu yang tak diinginkan dapat segera diketahui dan ditangani sesegera mungkin, dan berharap semua elemen masyarakat bersama pihak keamanan seperti TNI dan kepolisian bekerjasama menjaga keamanan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (dar)