KARAWANG, Spirit – Terkesan lambat, penanganan dugaan kasus penculikan, pengeroyokan dan penganiayaan dua awak media yang ditangani oleh Polres Karawang. LSM Kompak Reformasi melalui sekjennya Pancajihadi Al Panji menyurati Mabes Polri.
Pasalnya menurut pria yang akrab disapa Panji tersebut, pihaknya menduga adanya intervensi kepada penyidik oleh pihak-pihak terlapor sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang lamanya penanganan kasus tersebut.
Masih menurutnya, perkembangan terbaru kasus tersebut dalam sejumlah pemberitaan telah adanya usaha pemberian uang yang akhirnya pelapor sempat menolak, berbagai upaya dilakukan terlapor untuk mencapai keadilan restoratif dan menurutnya pula tidak menutup kemungkinan adanya intervensi perkara tersebut ke penyidik Polres Karawang dari yang lebih tinggi.
“Kita percaya komitmen kapolres untuk tegak lurus tanpa tedeng aling-aling, namun bisa saja intervensi menghantui penegakan supremasi hukum di bumi pangkal perjuangan ini. Padahal, kasus ini bisa menjadi momentum bagi Polri untuk memperbaiki citra atau nama baik kepolisian di mata masyarakat paska viralnya kasus Ferdi Sambo”, jelas Panji, Selasa (27/9/22).
Surat yang ditujukan kepada Kapolri, Irwasum, Kabarekrim, Karowassidik, Kadivpropam dan Karopaminal dengan nomor surat 199-205/LSMKR-LP/IX/2022 tertanggal 25 September. 2022.
“Pada intinya isi surat tersebut, kami meminta agar Mabes Polri untuk mem-back up Kepolisian Resort Karawang dari pihak-pihak yang ingin mengintervensi kasus yang tengah ditangani polres karawang ini”, ungkap Panji.
Dalam lampiran surat tersebut, LSM Kompak Reformasi melampirkan kliping pemberitaan media hard copy dan soft copy untuk meyakinkan bahwa kasus ini sudah menjadi isu nasional.
“Kami melaporkan dalam dua bentuk pertama yakni mengirim surat lewat pos dan melalui online yang ada dalam saluran portal situs resmi Mabes Polri,” katanya.
“Mudah-mudahan surat kami mendapat atensi dan ada tindak lanjut untuk memastikan bahwa Polres Karawang memang tegak lurus”, imbuhnya. (ist/red)