Operasi Keselamatan Lodaya 2019 Digelar, Pengendara Perokok Belum Masuk Prioritas

KARAWANG, Spirit

Polres Karawang secara resmi memulai Operasi Keselamatan Lodaya 2019 di lapangan apel Polres Karawang, jalan Surotokunto, Karawang,Selasa (3/5/2019).Pengendara yang merokok saat berlalu lintas belum masuk prioritas pada Operasi kali ini.

Acara dimulai ditandai penyematan pita tanda penugasan operasi, dan pelepasan balon pada apel Gelar Pasukan Operasi Lodaya 2019.

Wakapolres Karawang, Kompol Ryky Muharam mengatakan, amanat undang undang lalu lintas tidak dapat dilakukan hanya oleh aparat Kepolisian saja.

“Semua unsur diantaranya, Polri, TNI, Pemerintah, dan masyarakat akan dilibatkan sejajar dalam penugasan pada Operasi Keselamatan,” ungkap Wakapolres, Ryky Muharam, saat pelaksanaan Gelar Apel pasukan di Mapolres Karawang.

Prioritas operasi,kata Ryky, mengarah kepada Dikmas ( Pendidikan Masyarakat) dalam berlalu Lintas. Edukasi terhadap masyarakat terfokus kepada 7 sasaran utama operasi Keselamatan Lodaya 2019.

Adapun, 7 sasaran utama Operasi Keselamatan Lodaya 2019 diantaranya
1. Larangan HP saat mengemudi
2. Penggunaan Safety belt
3. Penggunaan Helm saat berkendara.
4.Pengendara dibawah umur.
5. Pengemudi lawan arus
6.Pengendara mabuk karena pengaruh alkohol dan Narkoba
7.Pengendara yang melebih batas kecepatan dan kapasitas penumpang.

Kasat Lantas Polres Karawang, AKP Bariu Bawana, mengatakan, selama 15 hari kedepan pelaksanaan Operasi Keselamatan Lodaya akan digelar serentak.

“Sebelumnya, kegiatan bernama Operasi Simpatik Lodaya. Tahun 2019 ini berganti nama menjadi Operasi Keselamatan Lodaya,” ucapnya.

Bariu mengungkapkan, Kegiatan Operasi tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Penekanan 20 persen Represif (penindakan), Preventif (pencegahan) 40 persen, dan Preemtif ( teguran) 40 persen.

” Pesan kami hindari cara mengemudi atau berkendara yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan berlalu lintas.,” tutur Bariu.

Sementara, terkait penindakan terhadap pengemudi sambil merokok saat berkendara belum termasuk dalam prioritas operasi tahun ini.

“Belum masuk prioritas tapi pasti akan menjadi atensi anggota dilapangan,” ungkap Bariu.

Data kecelakaan lalu lintas di Karawang tercatat, tahun 2018 korban kecelakaan lalu lintas mencapai 4.096 kasus, 1.135 diantaranya meninggal dunia dan 542 menderita luka berat. (adi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *