Launching Integrasi Kampung KB , Delapan Fungsi Keluarga Harus Berjalan Baik

 

JATISARI, Spirit -Delapan fungsi keluarga yang terdiri dari fungsi agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan dan reproduksi diharapkan bisa berjalan dengan baik dalam kehidupan berumah tangga. Hal itu terungkap saat dilakukan launching Integrasi Kampung KB di Desa Kalijati, Kecamatan Kalijati Kabupaten Karawang, Sabtu (26/11).

Ketua DPR RI, Ade Komarudin yang diwakili Ketua DPD partai Golkar Karawang, Sri Rahayu Agustina memotivasi kalangan ibu-ibu rumah tangga untuk selalu tidak melupakan kodrat sebagai istri. Menurutnya, peran besar kaum istri dalam rumah tangga, menuntut untuk bisa berjalan dengan baik. “Peran ibu rumah tangga sangat berat. Harus mengasuh anak adan melayani suami. Semua ini harus diatur dengan baik, termasuk perencanaan kehamilan dan jumlah anak. Meskipun ada pepatah, banyak anak, banyak rezeki, tapai kalau akhirnya terabaikan, kan malah dosa karena nggak terurus. Anak nggak terurus, suami diurusi orang,” katanya disambut gelak tawa hadirin.

Ia pun menyempatkan mengurai sejauh mana perannya dalam rumah tangga. “Meskipun saat ini saya sudah seperti ini, saya masih memasak untuk suami, masih mengenakan kaos kakinya saat mau berangkat kerja. Karena bagi saya surga ada di telapak kaki suami. Sementara surga suami ada pada ridlo ibunya,” tandas istri Kadisnaker Karawang, Ahmad Suroto ini.

Ia pun mengingatkan agar para ibu-ibu sebagai akseptor KB untuk memilih alat kontrasepsi yang cocok dan efisien. “Kalau suntik dan pil serta IUD bersifat hormonal, pasti bikin tubuh melar. Ini sangat beresiko kalau suami tak lagi melirik ibu-ibu. Jadi, kalau pengin aman ya, steril aja, biar suami gak lagi cari yang lebih langsing,” kata Sri yang lagi-lagi disambut ketawa para hadirin.
Terakhir Sri mengingatkan pentingnya fungsi keluarga. Menurutnya, tiga prioritas fungsi keluarga perlu untuk diimplementasikan. “Yang paling penting menurut saya, fungsi agama, pendidikan dan kasih sayang. Tanpa adanya kasih sayang, mustahil akan tercapai seluruh fungsi yang lainnya,” pungkas Wakil Ketua DPRD Karawang ini.

Sementara itu, Kepala Bidang KS BKKBN Provinsi Jawa Barat, Pinta Ully Siregar mengatakan integrasi kampung KB bukan hanya terkait persoalan kontrasepsi semata. Pasalnya, seluruh pihak yang melayani kebutuhan masyarakat harus turut terlibat untuk mensukseskan kampung KB tersebut. “Kampung KB bukan soal kontrasepsi atau aksepsi KB saja. Semua komponen bangsa harus ikut nimbrung mengentaskan persoalan kemiskinan, peningkatan ekonomi, pengetahuan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Jadi semua dinas atau instansi harus mengintegrasikan dalam programnya untuk kesuksesan Kampung KB,’ katanya saat tampil dalam dialog.

Menurutnya, pemebentukan Kampung KB bukan harus seluruh desa. Tetapi, kata dia, dalam satu desa dipilih satu Rukun Warga (RW) dengan kualifikasi tertentu. “Dipilih yang masih rendah tingkat partisipasi KB-nya, termasuk layanan kesehatan masyarakat. Jadi, nanti akan diubah dengan berbagai program termasuk lingkungan hidup di RW tersebut,” imbuh Pinta.

Tak jauh berbeda dikatakan Kabid KB Badan Pemberdayaan Perempuan dan keluarga Berencana (BPPKB) karawang, Endang Samsul Bahri. Ia menyerankan, dengan launching kampung KB tersebut, pihak pemerintah desa setempat untuk menginisiasi terbentuknya struktur kepengruusan sebagaimana delapan fungsi keluarga. “kampung KB itu bukan semata-mata program pemerintah, karena ini merupakan kesadaran masyarakat. Alhamdulillah, kepala desa Kalijati merespon dengan baik,” ungkapnya.

Kepala Desa Kalijati, Deni Supriyatna memaparkan, kondisi saat ini di desanya, akseptor KB aktif terbilang sudah tinggi. Hanya saja, masih terdapat beberapa rumah tangga yang belum aktif sama sekali sebagai akseptor KB. “Di desa kami, 70% sudah menjadi akseptor KB aktif. Jadi tinggal 305 saja yang harus diupayakan ikut menjadi akseptor KB. Dengan launching Kampung KB ini, kami berharap, bisa semua ikut,” ujarnya.

Sebelum acara launching digelar, telah dilakukan sosialisasi Genre (generasi muda berencana) di SMAN Jatisari bersama Ketua DPR RI, Akom Komarudin yang diwakili Ketua DPD Partai Golkar Karawang, Sri Rahayu Agustina, BKKBN Jawa Barat dan BPPKB Karawang serta Muspika setempat.

Diketahui, sampai saat ini di  Karawang telah terbentuk 12 kampung KB. Sedangkan untuk Kecamatan Jatisari, terdapat 3 desa yakni, Desa Cirejak,  Balongsari dan Kalijati. (ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *