KARAWANG, Spirit
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, didampingi Kasat Reskrim AKP Maradonna Armin Mapasseng pada, Selasa siang (15/5) terjun langsung mengunjungi korban keracunan di rumah sakit Rosela.
“Setelah dilakukan pendataan ada 16 orang yang menjadi korban keracunan. Kondisi korban sudah berangsur membaik karena dengan cepat ditangani oleh tim medis,” jelas Kapolres.
Kapolres Karawang langsung mengecek satu persatu korban yang saat ini dalam kondisi sadar dan bisa menjawab pertanyaannya.
“Alhamdulillah kondisi korban sudah membaik karena langsung ditangani oleh tim medis rumah sakit, tersisa 4 orang lagi yang masih tersisa di RS Rosela,” kata Kapolres.
Kapolres mengatakan, pihaknya sudah memasang garis polisi (police line) di lokasi pabrik. Hal itu dilakukan sebagai langkah awal penyelidikan terjadinya peristiwa keracunan tersebut.
“Apabila memang ada unsur kelalaian dalam pelaksanaan atau pengoperasian mesin, nanti kita akan tentukan penyelidikan dan penyidikannya,” kata AKBP Slamet.
Dikatakan juga, saat ini polisi sudah meminta keterangan beberapa korban dan karyawan perusahaan, serta operator yang menjalankan mesin tersebut.
“Kejadian ini sudah beberapa kali. Hal ini nantinya akan menjadi penelitian pihak Kepolisian,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya sejumlah warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, diduga karena keracunan akibat kembali bocornya gas clorin milik PT Pindodeli 2, Senin (14/5) malam.
Seperti dikutip portaljabar.net, belasan warga keracunan diduga akibat rusaknya pulp yang menimbulkan gas clorin dari PT Pindodelli 2 bocor.
Warga yang jadi korban keracunan gas tersebut awalnya mengalami pusing mual dan pingsan. Selanjutnya korban dibawa ke Klinik PT Pindodelli 2 dan dirujuk ke Rumah sakit Rosella karawang, untuk perawatan medis lebih lanjut. (dar/red)