Kembali Terjadi, Jembatan yang Tengah Dibangun DPUPR Karawang Roboh

KARAWANG, Spirit – Pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang pada Tahun Anggaran (TA) 2023 ini, melalui Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kembali temui kendala.

Seperti kejadian sebelumnya, pada pertengahan tahun 2023 ini kegiatan pembangunan jembatan di Dusun Lampean II, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang yang dilaksanakan oleh CV. Mitra Unggul Sejahtera, roboh saat masih dalam tahap pengerjaan.

Sebuah jembatan yang juga masih dalam tahap pengerjaan (belum selesai) dan di bawah penanganan dan pengawasan Bidang jalan dan jembatan pada DPUPR Karawang ini kembali roboh.

Kali ini, diduga karena mengalami gagal konstruksi, proyek pembangunan jembatan di Dusun Neglasari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, yang juga masih dalam tahap pengerjaan oleh CV. Jaya Alfa Rizky, Roboh.

Penyebab sementara robohnya jembatan akibat pilar kiri dan kanan bagian tengah jembatan ambalas secara bersamaan, Senin (6/11/23).

Seperti dikutip karawanghariini.id, pelaksana proyek, Hendra mengatakan, pilar tengah jembatan mulai diketahui amblas sekitar jam 16: 00 WIB., sore tadi.

“Saya mendapat laporan dari pekerja di lapangan bahwa jembatan roboh, pilar kiri dan kanan bagian tengahnya amblas secara bersamaan, saat itu juga saya langsung ke lokasi untuk melihat penyebab amblasnya kedua pilar jembatan yang masih dalam tahap pengerjaan,” kata Hendra.

Ditanya soal teknis pengerjaan dan kesalahan kontruksi yang diduga tidak mengikuti gambar perencanaan, Hendra menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengikuti gambar perencanaan dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut.

“Sebab dalam pelaksanaan pekerjaan, kita selalu diawasi oleh Waslap dari Dinas PUPR, kalau melenceng dari RAB, pengawas pasti mengarahkan pada pekerja, ” ujar Hendra.

Sementara Kepala Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Bisri Mustopa berharap robohnya jembatan yang sedang dikerjakan oleh CV. Jaya Alfa Rizky bukan berarti warganya gagal untuk memiliki jembatan, pasalnya, masih kata Bisri, jembatan itu sarana penghubung antara warga RT.001 ke RT 002 dalam satu Kewakilan.

“Saya berharap kepada kepala Dinas PUPR, agar jembatan yang menghubungkan RT 001 ke RT 002 Dusun Neglasari harus terwujud di tahun ini juga yakni tahun anggaran 2023. Gagalnya pembangunan jembatan saat ini tentunya menjadi konsekwensi pemborong, bukan berarti warga kami gagal juga untuk memiliki jembatan, ” katanya. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email