KARAWANG, Spirit
Ruat budaya merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, dan dalam rangka mendoakan arwah para raja-raja sunda terdahulu yang sudah pergi meninggalkan penerus generasi sunda saat ini.
Tradisi Ruat Budaya 2018 kali ini diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang, dengan tema “Ngaruat Bumi Karawang”. Kegiatan tersebut dihadiri beberapa paguyuban seperti Lodaya, Karawang Guyub, Pangsi Hideng, Ki Jawara dan Paguyuban Bedog Karawang, Selasa (24/4).
Menurut salah seorang anggota Paguyuban Bedog Karawang, Asep yang hadir pada acara tersebut menjelaskan, dengan adanya kegiatan seperti “Ngaruat Bumi Karawang” bisa mengangkat marwah budaya sunda dan dapat menjalin tali silaturahmi.
“Saya sangat senang ada kegiatan kaya gini. Jadi saya sedikit-sedikit bisa sambil belajar dan mengenal budaya Sunda, sekalian saya bisa menjalin silaturahmi,” kata Asep, kepada Spirit Jawa Barat, Senin (24/4).
Bapung Aing, Sesepuh Budaya Sunda Karawang mengucapkan terima kasih atas kepedulian Disparbud Karawang, karena telah mengadakan kegiatan “Ngaruat Bumi Karawang”. Dan ia berharap agar ke depannya kegiatan ini selalu dilakukan setiap tahun.
“Saya pribadi mengatasnamakan teman-teman yang peduli dengan Budaya Sunda mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak penyelenggara yang telah mensukseskan acara kali ini. Akan tetapi untuk acara ke depannya saya menginginkan acara seperti ini diselenggarakan di luar ruangan,” kata Bapung.
Masih menurutnya, dengan mensyukuri hasil bumi harus juga disertai pesan moral yang harus dipublikasikan kepada Masyarakat. Yaitu dengan cara seperti menyelenggarakan kegiatan seperti ini, agar masyarakat juga terkesan merasakan dan mensyukuri kehidupan yang ada di Bumi,” pungkas Bapung. (jun)