Akibat Banjir, Puluhan Hektar Sawah Gagal Tanam 

KARAWANG, Spirit

Masih trauma pasca serangan Wereng Batang Coklat (WBC) beberapa waktu lalu, para petani di Kabupaten karawang kembali was-was. pasalnya dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir ini di Kabupaten Karawang menyebabkan puluhan hektar sawah di Dusun Cikangkung Desa Ciptamargi Kecamatan Cilebar terendam banjir yang otomatis membuat para petani di daerah tersebut mengalami gagal tanam.

Salah seorang petani penggarap di Desa Ciptamargi Kecamatan Cilebar, Engkar (41) mengutarakan kepada Spirit Jawa Barat, Senin (5/2) tentang lahan sawah yang ia garap dan baru selesai menanam padi, kini terendam banjir dan harus mengulang menanam kembali setelah air yang membanjiri lahannya tersebut kembali surut.

“Ya harus tanam lagi pak, benih yang terendam itu busuk dan mati,” katanya.

Lanjut Engkar, dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah, menurutnya untuk mengadakan kembali benih padi yang terlanjur terendam banjir membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pengadaan bibit padinya. dan akan kembali menanam setelah banjir surut,” pungkasnya.

Senasib dengan para petani Desa Ciptamargi, para petani dan penduduk di Dusun Cilogo Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta pun mengalami hal yang sama. pasca hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Karawang dalam waktu beberapa hari terakhir menyebabkan air di saluran irigasi yang tepat melintas di Dusun tersebut meluap hingga keluar dan dapat mengakibatkan tanggul irigasi yang melintas dari Rengasdengnklok ke Batujaya tersebut jebol.

Kasie Trantib Desa Medangasem, Imam kepada Spirit Jawa Barat, Senin (5/1) melalui sambungan telepon selularnya membenarkan kejadian air saluran irigasi yang melintasi desanya tersebut meluap dan mengakibat banjir di permukiman warga dan merendam puluhan hektar sawah di Dusun Cilogo Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta.

“Puluhan Hektar sawah dan beberapa rumah warga sekarang terendam, dan saya khawatir luapan air tersebut dapat merusak tanggul irigasi sehingga jebol. Pasti akan menimbulkan banjir yang lebih luas,dan kepada pemerintah agar membantu perbaikan tanggul tersebut yang saat ini tengah dilakukan oleh warga,” terang Imam.

Menurutnya petani pun banyak yang mengalami gagal tanam dan dipastikan harus menanam kembali setelah banjir surut. Iapun berharap Dinas pertanian dapat membantu para Petani di desanya untuk bisa kembali menanam padi.

“Mungkin puluhan juta kerugian para petani akibat tanaman padi yang baru ditanamnya tersebut tergenang banjir. Berharap ada bantuan dari pemerintah agar para petani tersebut dapat kembali menanam dan bukan biaya sedikit untuk membeli benih padi tersebut,” tutupnya. (dar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *