KARAWANG, Spirit – Pilkada Karawang tak dapat dilepaskan dari peran politik tokoh dan organisasi keagamaan, ditegaskan dengan adanya pertemuan para Ulama atau Kiyai baru-baru ini, Minggu malam 15 Maret 2020, di Britz Hotel. Hal tersebut diungkapkan mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang, Emay Ahmad Maehi kepada Spirit Jawa Barat, Selasa (17/3/2020).
“Jangan heran, kalau muncul lagi. Yang akan menggunakan nama yang sama dengan pelaku yang berbeda dan menggunakan simbol-simbol keagamaan guna memberikan dukungan dalam riuh rendahnya Pemilukada,” kata pria yang karib disebut Kang Emay tersebut.
Masih menurut Kang Emay, pertemuan tersebut menegaskan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyah, Persis, Al Irsyad serta yang lainnya belum secara maksimal dapat di manfaatkan untuk mengendous semangat politik. Dan menurutnya karena memang secara organisatoris, organisasi keislaman menitikberatkan untuk lebih bergerak dalam bidang dakwah, sosial dan keagamaan.
“Lihat saja dalam forum ulama yang sekarang ini nampak dari berbagai organisasi dan latar belakang yang lebih komplek. Kendati dalam persoalan sejauh mana dapat mempengaruhi pemilih itu butuh pembuktian real secara politis,” kata Kang Emay.
Namun demikian, lanjut Kang Emay, hal yang perlu dicatat dalam rekomendasi hasil pertemuan para Ulama tersebut, menyebut nama Sekda Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri (Ajam) menjadi sesuatu yang lumrah namun layak di cermati.
“Sejak dahulu nama Ajam telah disebut-sebut sebagai salah seorang calon Bupati Karawang, yang saya ingat semenjak ia menjabat Kasatpol PP Karawang. Saya jauh dari pemikiran menyeret nama Ajam ke kancah politik, tapi dengan kedudukan dan komunikasi yang ia bangun sampai saat ini, baik di kalangan birokrat, insan media, dan usahawan, namanya sudah tak asing lagi,” tutur Kang Emay.
Terlebih lagi, lanjut Kang Emay, di ormas menjadi ketua Pemuda Siliwangi, di kalangan para santri dan kiyai sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia dan Ketua Dewan Keluarga Masjid Agung Kabupaten Karawang menambah point plus bagi Acep untuk diperhitungkan sebagai Bacalon Bupati atau Bacalon Wabup Karawang.
“Persoalan Pak Aziz, yang menyampaikan narasi bahwa Ajam ingin lebih fokus menjadi Sekda itu perkara lain. Kalau saya lebih memandang, apabila Ajam digadang-gadang sebagai calon, itu karena memang wajar dan memiliki kepatutan. Kalaupun ia mau fokus menjadi Sekda guna perbaikan di Kabupaten Karawang, anggap saja Kabupaten Karawang punya stok calon pemimpin masa depan untuk Periode yang akan datang,” pungkasnya. (dar)