Siswa SMPN 1 Cilamaya Wetan Ikuti LDKS

Pembukaan LDKS oleh Kasek Ahmad Fadloli

CILAMAYA WETAN, Spirit

Sebanyak puluhan siswa SMP Negeri 1 Cilamaya Wetan, Karawang, mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) selama empat hari, pada waktu tersebut, kegiatan dibagi menjadi dua, yaitu pemaparan materi dan kegiatan praktek.

Kepala SMPN 1 Cilamaya Wetan, Ahmad Fadloli, mengatakan, kegiatan dimulai hari Kamis sampai Minggu. Selama itu, peserta diberikan teori yang dikemas dalam tiga materi.

“Untuk siswa kami berikan pembekalan materi berupa manajemen organisasi, kepemimpinan, dan public speaking,” kata Fadloli usai membuka acara LDKS, Kamis (11/1) disekolah.

Menurut Fadloli, LDKS ini sebagai bentuk pembinaan yang dimaksudkan untuk membuka wawasan keorganisasian. Sehingga siswa dapat menjalankan roda organisasi dengan baik sesuai dengan aturan organisasi. Perencanaan telah disusun oleh panitia, dilaksanakan mulai dari tanggal 11/14 Januari 2018 mendatang.

“Kegiatan seperti ini merupakan tonggak awal dalam pembinaan generasi muda untuk menjadi pemimpin bangsa yang akan datang. Agar terus mengasah diri untuk senantiasa menguasai ilmu pengetahuan, karena kejayaan suatu bangsa terletak dari kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Sambung Fadloli, siswa adalah generasi penerus bangsa, pada gilirannya akan menjadi pemimpin. Maka jangan pernah berhenti untuk terus belajar, karena dengan belajar seseorang mampu menjadi pemimpin. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu membentuk kader-kader pemimpin bangsa yang berkarakter, bertanggung jawab dan penuh dedikasi.

“Bahwa pra syarat seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa, harus ditempa dalam dunia pendidikan. Semua orang dapat menjadi pemimpin, tapi tidak semua pemimpin dapat memiliki karakter yang baik, apalagi disertai dengan tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi. Hal ini bisa terwujud kalau karakter kepemimpinan ditumbuh kembangkan bersamaan dengan pendidikan yang ditempuh sejak dini, tanggung jawab merupakan prinsip utama yang mengarahkan tingkah laku keseharian, dan merasakan bahwa tugas yang sementara diembang adalah bagian dari diri sehingga dilaksanakan penuh dedikasi,” pungkasnya. (wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *