KARAWANG, Spirit – Cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir di Karawang, merenggut dua nyawa. Sepekan terakhir, dua warga tewas akibat tersambar petir di dua lokasi berbeda.
Selasa, (1/11), petang, seorang pria ditemukan tergeletak tak bernyawa di jalan Transheksa, depan PT Toyota, Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang. Korban diduga kuat tewas akibat tersambar petir saat hendak membeli gas melon
.
“Diduga memang tewas tersambar petir.Korban ditemukan tergeletak tak jauh dari sepeda motornya. ditemukan juga tabung gas 3 kilogram di sepeda motornya,” kata Kapolsek Telukjambe Barat, Iptu Hasannudin Bahar, Selas (1/11).
Dikatakan, Kapolsek, pertamakali korban ditemukan tergeletak oleh petugas patroli Polsek Telukjambe Barat, usai menerima laporan dari warga setempat., sekitar pukul 15.40 WIB.
“Saat itu cuaca hujan lebat disertai petir. Kami langsung bawa korban ke RS Rosela dan oleh pihak rumah sakit dinyatakan sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Namun, ia mengaku masih berupaya menungkap identitas korban. Pasalnya, di lokasi kejadian hanya ditemukan satu buah tabung gas dan sepeda motor jenis Honda Supra warna hitam dengan plat nomor T 4648 FH.
“Ciri korban, laki laki, usia sekitar 45 tahun, mengenakan kaos warna putih, berat badan sekitar 60 kilogram, dan berambut pendek,” ungkapnya.
Kapolsek juga membenarkan, sebelumnya dirinya menerima laporan adanya korban tewas akibat sambaran petir di wilayah Desa Karangligar. Korban tewas diketahui bernama Yanto, warga perum Bintang Alam, Telukjambe Timur.
“Yang di Karangligar meninggal dunia tersambar petir saat sedang mancing,” ujarnya.
Korban, lanjut dia, langsung dibawa pihak keluarga dan polisi sudah melakukan cek TKP serta memeriksa sejumlah saksi.