KARAWANG, Spirit – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang gelar workshop pengembangan kapasitas di lingkungan pendidikan, Senin (25/9) di Rumah Makan Alam Ceria. Kegiatan yang dihadiri para guru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bagian kesiswaan tersebut, didasari dari masih banyaknya hasil assesment saat pelaksanaan tes urine pada siswa baru tingkat SMA.
Kegiatan digelar dengan pertimbangan tidak sedikit yang mengakui jika siswa mulai menjadi penyalahguna narkotika saat masih di SMP.
Kepala BNNK Karawang, AKBP M Julian mengatakan, meskipun tidak seluruhnya hasil assesment tersebut menunjukan jika siswa tersebut mulai menjadi penyalahguna sejak bangku SMP, namun pihaknya perlu memberikan penyuluhan serta sosialisasi pada perwakilan guru khususnya bidang kesiswaan untuk lebih ketat lagi mengawasi para muridnya.
“Banyak siswa baru yang saat ditanya petugas BNNK Karawang mengaku mulai menjadi penyalahguna sejak bangku SMP, sedangkan untuk kelasnya berfariasi, ada yang mulai dari kelas 1, 2 nahkan saat kelas 3 SMP. Makanya kita sekarang tekankan untuk khususnya bidang kesiswaan atau BP untuk lebih lagi memberikan pengawasan serta nantinya kita juga ajarkan tentang cara mengenali kalau siswa tersebut penyalahguna atau tidak,” katanya.
Adanya workshop, kata dia, BNNK Karawang berharap kedepannya penyalahgunaan bisa mulai hilang. Pasalnya penekanan yang dilakukan saat tes urine siswa baru yang dimana untuk sanksi bilamana siswa tersebut kembali menjadi penyalahguna atau bahkan pengedar.
Menurutnya, sangsi yang ditekankan tersebut dari mulai dikeluarkan sekolah, sampai diproses pidana. Hal itu diakuinnya sangat memberikan efek jera bagi para siswa yang dimana harapanya untuk kedepannya bisa lebih berpikir 1000 kali untuk kembali menjadi penyalahguna.
“Harapannya untuk para generasi penerus bangsa tersebut bisa bebas dari penyalahgunaan narkotika. Mudah-mudahan itu bisa tercapai, yang penting pada dasarnya kita tengah mengupayakan ke arah situ,” ujarnya.(dit)