KARAWANG, Spirit – Kerap mendapat kritikan dari sejumlah kalangan, secara langsung atau pun melalui sosial media, menjadi tantangan baru bagi pemerintahan Cellica-Aep. Hal tersebut diutarakan mantan ketua KPU Kabupaten Karawang, Emay Ahmad Maehi kepada spiritjawabarat.com baru-baru ini.
Menurutnya, butuh kecakapan untuk merespon perubahan yang ada dan sedang berjalan yang tak semata-mata natural developmentalisme dan ini merupakan gradualisme sistemik.
“Apabila duet Cellica dan Aep hanya fokus dalam mengoptimalkan komposisi dukungan politik Pilkada, maka akan tertinggal dalam menandingi isu-isu sosial yang berkembang di tengah masyarakat dengan propaganda media sosial yang sistemik,” ungkap Kang Emay (sapaan akrab), Minggu (4/4/2021).
Lebih jauh Kang Emay mengatakan, butuh kehandalan yang prima dari pemerintahan Cellica-Aep untuk menghadapi tantangan baru tersebut.
“Isu komunitas agama, kelompok profesional, praktisi, industrialisasi agent, harus dikuatkan dengan sejauh mana berkemampuan mengkonfigurasikan kelompok Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Karawang,” jelasnya.
Ketika di tanya, bukankah infrastruktur adalah kebutuhan penting. Secara lugas Kang Emay menjawab, Itu standar Minimal dari seorang Kepala Daerah.
“Belum bisa dianggap sesuatu yang dapat dibanggakan, ada banyak hal yang harus mendapat perhatian secara subtsansial dan mendesak,” jawabnya.
Dan saat ditanya apakah dirinya telah masuk dalam pemerintahan Cellica-Aep, ia tegas menjawab sudah masuk.
“Saya sudah masuk dalam pemerintahan Cellica-Aep dengan hidup mandiri dan berfikir merdeka,” tegasnya saat menghadiri acara syukuran gunting rambut cucu salah seorang awak media di Karawang. (dar)