Viral, Video RS Lyra medika Tolak Pasien BPJS

KARAWANG, Spirit

Kembali pelayanan Rumah Sakit di Kabupaten Karawang menjadi perhatian masyarakat seperti terlihat pada sebuah video yang menjadi viral di group media sosial (Medsos) Facebook Karawang Info. Video berdurasi 28 detik tersebut menunjukan kemarahan keluarga pasien terhadap pihak Rumah Sakit (RS) Lira Medika, akibat menolak melakukan penanganan medis menggunakan administrasi BPJS Kesehatan.

Terlihat dalam video itu, seorang pria yang belakangan diketahui bernama Ridwan Alamsyah dan seorang perempuan yang diduga istrinya, tengah memaki-maki petugas administrasi RS Lira Medika. Karena pihak rumah sakit enggan menerima pendaftaran keduanya menggunakan Kartu BPJS Kesehatan.

“Apa karena kami pakai BPJS jadi diperlakukan seperti ini? Jam setengah lima sudah tutup. Tadi yang satu bilang sudah tidak ada, yang satu bilang masih ada. Jadi gimana ini? Bapak-bapak, Ibu-ibu tahu ini ya, perlakuan rumah sakit ini, hati-hati,” dialog dalam video tersebut.

Melalui sambungan telepon selular, Ridwan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam video tersebut. Menurutnya, pihak RS Lira Medika telah melakukan maladministrasi dan bertindak semaunya dalam menangani pasien.

“Berawal saat saya membawa anak saya yang terjatuh dan mengalami masalah di tangannya ke RS Lira Medika sekitar pukul 14.00 WIB. Di sana, di IGD anak saya diperiksa oleh seorang dokter umum. Saya lupa namanya siapa, tapi dia bilang anak saya tidak apa-apa padahal,” jelasnya.

Dalam kondisi panik, Ridwan meminta agar anaknya diperiksa oleh dokter spesialis ortopedi. Namun pihak rumah sakit menolak, dan mengarahkan agar ia lebih dulu mengambil rujukan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama dari layanan BPJS Kesehatan yang dimilikinya.

“Itu jam 15.00 WIB. Pihak rumah sakit malah mengarahkan meminta rujukan terlebih dahulu, kalau mau anak saya di tangani oleh dokter spesialis ortopedi. Saya panik, apalagi anak saya terus menangis kesakitan,” katanya.

Masih menurutnya, video tersebut direkam oleh seseorang saat ia dalam puncak kekesalan kepada pihak RS Lira Medika. Pasalnya, ia yang sudah mengantongi rujukan malah ditolak dengan alasan sudah tutup, tidak bisa dua kali menggunakan adminsistrasi BPJS Kesehatan dalam satu hari, dan dokter spesialis telah meninggalkan rumah sakit.

“Waktu prakteknya dokter spesialis ortopedi pukul 15.00-17.00 WIB, saat itu baru pukul 16.30 WIB. Saya bawa surat rujukan dari Klinik Arminta, Johar, malah ditolak. Alasannya sudah tutup, sudah tidak ada dokter. Padahal jam praktek belum habis itu. Makanya saya marah besar saat itu,” katanya.

“Saat saya benar-benar marah, pihak manajemen berulang kali mengirim pegawai untuk menemui saya dan meminta maaf, tapi tidak memberikan solusi. Dan yang membuat saya marah, adalah ketika mereka menolak dengan alasan tidak bisa menggunakan BPJS dua kali dalam satu hari. Itu kan gak bener, mereka yang suruh ambil rujukan. Harusnya itu satu rangkaian penanganan medis, jangan di closing dulu,” tambah Ridwan.

Ridwan pun mengatakan, setelah terjadi ketegangan selama hampir 15 menit, akhirnya pihak manajemen RS Lira Medika langsung menemuinya, dan membawa anaknya untuk diperiksa oleh dokter spesialis ortopedi.

“Akhirnya memang anak saya diperiksa oleh dokter spesialis. Tapi kejadian semacam itu tidak bisa dibiarkan, itu sudah maladministrasi. Harus jadi pelajaran juga untuk rumah sakit, jangan sembarangan atau seenaknya,” katanya. (ist/zul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *