KARAWANG, Spirit
Ketua DPC PPP Kabupaten Karawang, Lina Sugiharti, berikan 5 Langkah teknis dalam pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dalam Pilgub Jawa Barat, yang harus dilakukan seluruh kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu Soliditas para kader sampai dengan akar paling bawah di internal PPP, Door to door, merangkul tokoh masyarakat, koordinasi antar kader sampai dengan ranting, dan memaksimalkan penggunaan media sosial (medsos), dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) PPP Kabupaten Karawang, Jumat (30/3).
“point ke5 adalah keharusan melihat dinamika masyarakat saat ini dan kemajuan teknologi yang ada, dan telah menjadi kesepakatan seluruh partai pengusung dalam Pilgub Jawa Barat,” jelasnya.
Acara yang bertempat di Rumah Makan Indo Alamsari tersebut selain dihadiri oleh kader PPP se-kabupaten Karawang, juga dihadiri oleh anggota DPR RI frakai PPP Wardatul Asriah yang menjadi bagian integral atas terwujudnya kesuksesan Paslon Rindu dalam Pilgub Jabar.
Masih menurut, Lina Sugiharti dalam kata sambutannya memperingatkan kepada kadernya untuk kompak dan bekerja keras dalam rangka memenangkan Ridwan Kamil dan Kang UU di Pilgub Jabar 2018.
Kesolidan para pengurus dan kader PPP yang menentukan, semua harus kompak untuk memenangkan Ridwan Kamil dan UU di Karawang dengan cara mensosialisasikan dan menaikan rating hingga 2019, agar PPP Karawang juga bisa meraih satu fraksi,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Umum DPP PPP yang juga anggota DPR RI dari Jabar, Wardatul Asriah mengatakan, suara rindu saat ini masih kalah di pantura dari Dedi. Jadi butuh usaha ekstra agar memperoleh suara yang besar untuk memenangkan Pasangan Rindu di Karawang.
“Semua taktik dan strategi kemenangan, saya serahkan kepada Ketua DPC PPP Karawang yang lebih paham di lapangan. Meskipun dari DPP sudah menginstruksikan anggota DPR dari Jabar untuk mengamankan suara di dapilnya untuk Pilgub nanti,” paparnya.
Dirinya juga mengharapkan kepada DPC agar tegas kepada pengurusnya hingga ke ranting. Bilamana dinilai pasif, maka partai dapat mengambil sikap tanpa ada unsur senioritas dan unsur kasihan. Karena bagaimana pun, kader harus punya mindset untuk menang baik Jabar maupun di daerah.
“Bila ada pasif kader, harus di reshffule. Kita tidak boleh ada unsur rasa tega karena tidak bisa menang. Untuk itu dengan merubah mindset kader untuk menang dengan menghidupkan mesin partai dari daerah hingga ranting,” pungkasnya. (uj)