KARAWANG, Spirit – Alih-alih bahagia menerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk menjadi Rumah Layak Huni (Rulahu), Ipung Sutrisno warga Dusun Telukbunder RT. 002 RW. 001, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok malah kecewa dan terpaksa harus menumpang tinggal di sanak saudara terdekat.
Pasalnya, entah kurang pengawasan dari dinas terkait, 4 bulan semenjak rumahnya dibongkar oleh pelaksana kegiatan pembangunan atau rekanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Karawang, sampai dengan saat ini pelaksana kegiatan hanya memasang pondasi rumah.
“Tentunya saya kecewa. Pada kemana pengawas dinas terkait nya, masa pembangunan rutilahu sudah hampir 4 bulan belum juga selesai dan hanya baru pondasi saja yang terpasang,” cetusnya.
Hal yang sama juga dirasakan seorang lansia, Janim warga Dusun Telukbunder RT. 002 RW. 001, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, ia menjadi terlantar akibat rumahnya sudah dibongkar namun pembangunan rumah program Rulahu belum juga ada kelanjutannya dan dibiarkan begitu saja.
“Entah kapan akan dilanjutkan kembali pembangunannya, saya tidak tahu. Rumah dibongkar semenjak bulan puasa lalu, kondisinya saat ini baru pondasi saja dan semenjak itu saya tidur di rumah tetangga,” jelasnya. (red)