KARAWANG, Spirit – Dirut PDAM Titra Tarum Karawang, Yogie Patriana Alsyah merasa pihaknya telah optimal dalam melaksanaan proyek peningkatan kapasitas/uprating dan optimalisasi IPA PDAM . Hal tersebut dikatakan Yogie disela-sela pemeriksan dan penijauan (komisioning) di kantor PDAM cabang Telukjambe, Selasa (25/5).
“Kita ini yang tau teknis. Tanyanya ke Kita langsung, jangan dari sumber yang tidak ngerti teknis,” ujar Yogie sambil menuduh Spirit Jawa Barat mendapatkan informasi berita dari salah satu direksi PDAM Tirta Tarum, Selasa (24/5).
Tentunya, tudingan tersebut mengisyaratkan di jajaran direksi perusahaan plat merah memang tak harmonis. Terlebih lagi, hal itu dilontarkan langsung oleh Yogie, yang notabene menduduki jabatan tertinggi pada jajaran direksi.
Ternyata, gejolak ketidak harmonisan dalam manajemen PDAM Tirta Tarum pun dirasakan pegawainya. Bahkan, akibatnya ketidak harmonisan, dirasakan berdampak juga kepada para bawahannya. “ Ya berdampak juga, Pak. Sampai ada istilah kamu orang mana (kubu mana, red),” ujar salah satu pegawai PDAM Tirta Tarum yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu Kepala Sub bagian Perencanaan PDAM Tirta Tarum yang sekaligus Panitia Pelaksana Kegiatan (PPK) proyek uprating dan optimalisasi IPA meminta salah satu pegawai karyawan PDAM Tirta Tarum, Didi untuk mengajak Spirit Jawa Barat survey lapangan ke daerah Karawang Barat.
Didi menyampaikan proyek tersebut sudah menuai hasil yang dapat dirasakan oleh pelanggan. Terbu kti volume kapasitas penyaluran air yang sebelumnya hanya 50liter per detik, kini mencapai 150 liter per detik. “Bahkan di jam-jam tertentu bisa sampai 177 liter per detik,” papar Didi.
Warga setempat Tri Widiarso dan Sugiono mengaku, saat ini air yang dikirim PDAM sudah stabil dari pada sebelumnya. Namun, tidak disangka warga masih mengeluhkan kualitas air yang masih kotor, bahkan air yang keluar di rumah-rumah pelanggan warnanya kemerah-merahan.
“Alhamdulilah air sekarang banyak, tapi kualitasnya masih kotor. Dulu hanya malam saja yang kotor, sekarang siang juga sering kotor,” ungkapnya di depan para pegawai PDAM dan awak Spirit Jawa Barat.
Jumali Bantah Dipanggil Polres
Disis lain Kasubag Perencanaan PDAM Tirta Tarum, Jumali merasa dirinya tidak pernah dipanggil oleh Satreskrim Polres Karawang. Bahkan ia mengaku tidak pernah mendapatkan surah panggilan untuk memberikan klarifikasi proyek tersebut.
“Saya tidak pernah dipanggil, surat panggilannya saja saya tidak pernah terima,” ungkapnya.
Padahal sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Karawang mengaku telah melakukan pemanggilan terhadap Jumlai dengan surat bernomer B/406/III/Reskrim tertulis surat panggilan permohonan klarifikasi yang ditujukan kepada Jumali terkait proyek uprating dan optimalisasi IPA PDAM yang menelan anggaran Rp. 4,95 Milyar
“Kami menyelidiki kasus itu. Surat yang kami layangkan hanya sebatas panggilan permintaan klarifikasi,” ujar Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Doni Satria Wicaksono. (mhs)