Warga Kertasari Tolak Keras Gudang Dedak di Tengah Pemukiman

KARAWANG, Spirit – Puluhan warga Dusun Krajan A RT02 dan RT03, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, bereaksi keras tolak rencana pembangunan gudang Dedak (gabah yang telah menjadi bubuk-red) di lingkungan mereka. Pada Minggu (21/9/25), warga menyampaikan penolakan langsung di hadapan aparat desa (Kepala Desa-red), Babinsa, dan tokoh masyarakat.

Hal ini merupakan penegasan bahwa masyarakat tidak akan tinggal diam melihat pembangunan gudang berukuran hampir 500 meter persegi yang dipaksakan berdiri di kawasan padat penduduk. Warga menilai lokasi sempit yang berdempetan dengan rumah mereka jelas akan menimbulkan masalah serius, mulai dari kerusakan infrastruktur jalan, polusi udara, yang berpotensi jadi ancaman bagi kesehatan warga sekitar.

“Jalan kalau rusak masih bisa diperbaiki, tapi kesehatan warga bagaimana? Itu yang paling kami khawatirkan,” tegas salah satu warga.

Ironisnya, meski penolakan sudah disuarakan dua kali melalui musyawarah tanpa dihadiri pemilik bangunan, pemerintah desa terkesan lamban dan hanya menjanjikan pendekatan persuasif kepada pemilik gudang. Kepala Desa Kertasari, Suhendar, bahkan mengakui belum ada langkah tegas yang dilakukan.

“Ya, kalau untuk memberhentikan kita harus lakukan pendekatan dulu kepada yang bersangkutan. Nanti kita akan panggil. Masyarakat sudah jelas menolak, sementara dulu yang bersangkutan juga berencana membuat kontrakan,” ujarnya.

Sikap tarik-ulur pemerintah desa ini menuai kekecewaan warga. Mereka menilai seharusnya aparat desa berdiri tegak di pihak masyarakat, bukan membiarkan polemik berlarut-larut. Penolakan keras sudah bulat, masyarakat menegaskan pembangunan gudang di tengah pemukiman harus dihentikan total sebelum menimbulkan konflik yang lebih besar. (ist/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *