KARAWANG, Spirit – Wadahi bibit-bibit atlet sepak bola di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Karang Taruna Garuda Amansari dirikan dan menggiatkan Sekolah Sepak Bola (SSB) Leopard United.
Ketua Karang Taruna sekaligus penggagas SSB Leopard United, A. Ginanjar menjelaskan, SSB Leopard United merupakan wadah organisasi sepakbola yang menginduk dalam filosofi sepakbola Indonesia (Filanesia). Sesuai konsep Filanesia, bahwa sepak bola sebagai bentuk pembelajaran bagi anak usia sekolah.
“Mendidik karakter, serta attitude anak dan memberikan kegiatan ekstrakurikuler yang berbau positif selain pembelajaran dari sekolah,” tutur Gingin, sapaan akrabnya.
SSB Leopard United ini, mulai didirikan pada tanggal 6 September 2020, saat ini diikuti oleh anak-anak mulai dari kelahiran tahun 2007 hingga 2012, dengan jumlah data 70 anak.
“Alhamdulillah sudah berjalan empat bulan ini,” ucap pria 30 tahun ini, kepada spiritjawabarat.com, Rabu (8/11/2020).
SSB melaksanakan latihan rutin setiap hari Rabu, Jumat sore pada pukul 15.00 WIB dan pada hari Minggu pagi pukul 07.00 WIB. Untuk lokasi latihan berada di lapangan Taruma Jaya Sakti Dusun Cikelor Desa Amansari. Sedangkan pelatih terdiri dari 3 orang, yakni: Uzer, Pendi dan Sule Sulaeman yang masing-masing memegang kelompok usia 12, 10 dan 8 tahun.
“Selama empat bulan berdiri sudah banyak mengikuti event, mulai dari tingkat regional kabupaten hingga diluar kabupaten. Berbangganya lagi dari SSB Leopard United bisa mendapatkan juara 2 untuk kelompok usia 10 tahun di festival sepak bola Putra Kertasari Bekasi dan juara 2 di festival sepak bola Academy Persib Bekasi ” ujar Gingin.
Sekolah Sepak Bola (SSB) Leopard United terus ingin berperan meningkatkan minat olahraga khususnya sepak bola pada anak sejak dini di Kabupaten Karawang khususnya Kecamatan Rengasdengklok .
“Apalagi saat ini banyak anak-anak yang suka dengan olahraga sepak bola. Kami hadir untuk membantu mengasah kemampuan mereka sejak dini,”.
Selain itu, keberadaan sekolah sepak bola itu juga bertujuan mengisi waktu anak-anak dengan kegiatan yang positif berupa interaksi dengan teman sebaya, dengan orang tua sambil berolahraga serta menghindari candu gadget di kalangan anak-anak usia dini.
“Dengan ini kami ingin mengisi waktu anak-anak dengan hal positif. Lebih jauh kami juga ingin memunculkan bibit baru pemain sepak bola masa depan,” kata Gingin disela pelaksanaan latihan yang digelar di Lapangan Taruma Jaya Sakti. (ist/red)