KARAWANG, Spirit – Gagalnya pelaksanaan Try Out atau uji coba Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta se-Kabupaten Karawang akibat dari buruknya pelayanan EduPrime sebagai penyedia jasa telah menimbulkan kerugian banyak pihak. Selain EduPrime, pengamat pemerintahan Kabupaten Karawang, Asep Agustian juga menduga ada pihak lain yang harus bertanggungjawab karena ikut ambil bagian dalam proses menentukan pihak penyedia jasa untuk bekerjasama.
“Ini anggaran berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ini anggaran Negara. Yang dirugikan pada akhirnya itu para siswa, pertanyaannya siapa yang berinisiatif mengajukan EduPrime sebagai penyedia jasa sewa server ini, dalam menentukan EduPrime sebagai rekanan dikaji terlebih dulu atau tidak,” kata Asep Agustian kepada Spirit Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
Tidak mungkin ada asap bila tak ada api, lanjut pria yang akrab dipanggil Askun ini, ia menduga ada pihak yang menjadi mediator sekaligus suksesor yang membawa produk EduPrime untuk digunakan dalam pelaksanaan simulasi UNBK SMP di Kabupaten Karawang yang pada pelaksanaannya mengalami masalah sehingga menimbulkan kerugian dari berbagai pihak.
“Jika pada pelaksanaannya bermasalah maka si mediator ini juga harus bertanggungjawab, ini menyangkut uang negara ratusan juta rupiah. Dan kerugian yang dialami, selain biaya juga jadwal atau kalender pendidikan di Kabupaten Karawang menjadi rusak, makanya saya minta Tipidkor Polres Karawang untuk segera turun tangan, dan sebagai masyarakat dan juga orangtua siswa, saya merasa kecewa dan malu dengan apa yang tengah terjadi,” ungkap pria yang biasa dipanggil Askun itu. (dar)