CILAMAYA WETAN, Spirit
Akreditasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pemerintah selama lima tahun sekali di setiap sekolah tentang kelayakan sarana dan prasarana serta tenaga pendidik. Kali ini, kegiatan tim asesor Provinsi Jawa Barat tengah melakukan penilaian akreditasi kepada SMP Negeri 2 Cilamaya Wetan yang beralamat di Desa Rawagempol Wetan. Pada kesempatan itu bukan hanya administrasi sekolah saja yang diperiksa tapi masing-masing kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) pun turut ditampilkan.
“Bukan hanya 8 standar nasional pendidikan saja yang dinilai. Tapi tim asesor juga,lakukan pengecekan terhadap fisik bangunan dan fasilitas yang dimiliki sekolah serta melihat bagaimana cara guru mengajar di dalam kelas,” ungkap Kepala SMPN 2 Cilamaya Wetan,Komara,S.Pd kepada Spirit Jawa Barat, Sabtu (13/8).
Menurut Komara, tujuan dari akreditasi itu sendiri miliki tiga kriteria diantaranya, pertama memberikan informasi tentang kelayakan sekolah dan program yang dilaksanakan berdasarkan standar nasional pendidikan. Lalu, kedua memberikan penilaian peringkat kelayakan, dan terakhir, memberikan rekomendasi tentang jaminan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan yang diakreditasi.
“Kegiatan berlangsung selama dua hari, dimulai hari jumat kemarin. Bila ada satu temuan di sekolah yang sedang diakreditasi, tidak diberikan sanksi, hanya saja bisa mengurangi hasil penilaian,” katanya.
Dikatakan Komara, manfaat dari sebuah akreditasi antara lain bisa dijadikan sebuah acuan dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dan rencana pengembangan sekolah dapat dijadikan motivasi agar sekolah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara bertahap, terencana dan kompetitif serta dijadikan umpan dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja guru disekolah.
“Penilaian akreditasi dilakukan secara objektif,konpherensif, adil, transfaran dan akuntabel,” katanya menambahkan.
Mustolih, salah satu guru mengatakan, dengan adanya akreditasi diharapkan bisa menjadi evaluasi pihak sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga, kekurangan yang ada di sekolah dapat dipenuhi, utamanya sarana pendukung maupun sarana wajib.
“Dan bila ada kekurangan, pihak sekolah berharap kepada tim assesor untuk memberikan bimbingan demi kemajuan sekolah agar kualitas sekolah bertambah lebih baik lagi,” katanya. (wan)