Soroti Maraknya Pengamen,Waria dan Gepeng, Pol PP dan Dinsos Dituntut Bertindak

KARAWANG,Spirit

Sejak memasuki bulan ramadhan sejumlah titik di daerah Karawang Kota semakin marak bermunculan aksi pengamen, gepeng serta waria. Tak jarang, beberapa diantaranya kerap melakukan tindakan pemaksaan yang menjurus ke tindkan kriminal.

Gepeng umumnya mangkal di lampu-lampu merah perkotaan, sedangkan para waria banyak ditemukan di stadion Singaperbangsa dan Gor Panatayudha serta pintu kereta Tuparev.

Permasalahan itu disoroti Anggota Komisi D DPRD Karawang Asep ‘Ibe’ Syarifudin. Ia mempertanyakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Sosial Kabupaten Karawang yang seolah membiarkan para gepeng dan waria menyebar di setiap sudut perkotaan.

Ia mengatakan, kehadiran gepeng disinyalir banyak berasal dari daerah luar karawang. Namun dikatakan Ibe, seharusnya pemerintah daerah harus mengambil langkah segera melakukan tindakan penertiban demi menciptakan ketertiban umum.

“Satpol PP dan Dinsos seharusnya dapat bertindak tegas kepada waria dan gepeng yang semakin membludak di bulan suci ramadhan ini. Sehingga seluruh warga masyarakat Karawang yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini bisa lebih tentram, nyaman dan khidmat,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, politisi partai Golkar ini turut juga menyoroti anggaran yang telah dialokasikan oleh untuk penertiban gepeng dan waria, yang nampaknya tidak dipergunakan dengan baik oleh instansi pemerintahan terkait.

“Bagi mereka yang terpenting serapan anggarannya bagus dan pagu anggaran habis terpakai tanpa mengevaluasi benefit serta impact yg bisa dirasakan secara signifikan setiap tahunnya oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Setya Dharma mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Satpol PP untuk segera melakukan tindakan penjaringan terhadap gepeng dan waria. Namun sejauh ini pihaknya hanya baru menerima tiga orang pria peminta-minta sumbangan berkulit perak dari Satpol PP.

“Yang punya kewenangan menjaringkan Satpol PP, kita kan hanya menerima saja dan kemudian dilakukan pembinaan kepada mereka, lalu kami berdayakan agar mereka tidak lagi kembali kejalanan,”kata Setya, belum lama ini.

Sementara itu Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karawang Rakhmat Gunadi, ketika ditanya terkait hal tersebut, Ia mengungkapkan jika pihaknya selama ini bukan enggan melakukan tindakan penertiban, melainkan merasa Dinas Sosial belum siap menerima para gepeng dan warisan dengan dalih tempat yang tidak memadai dan anggaran yang terbatas.

“Kita sih ya, jika memang Dinsos siap menerima, kapanpun akan mulai kita tertibkan, jika perlu kita jaring semua sampai bersih,tapi siap tidak Dinsosnya,” tegasnya.

Gunadi menegaskan, pihaknya pasti akan terus menyisir tempat-tempat publik yang sering dikunjungi pengamen dan gepeng dan tempat mangkal para waria tersebut.Jika memang Dinas Sosial siap menampung mereka.

Menurutnya, kedatangan para pengamen dan gepeng ini bersifat musiman, seperti saat bulan Ramadan dimana umat muslim berlomba-lomba bersedekah. Karena itu pihaknya meyakini, kedatangan pengamen dan gembel ini ada yang mengkoordinir.

“Memang selama bulan puasa ini, umat muslim berlomba-lomba bersedekah. Tapi kalau mau sedekah bisa diberikan melalui masjid, Baznas, pondok pesantren atau ke panti asuhan. Jangan memberikan sedekah langsung kepada pengemis, karena kalau diberi, dia akan memanggil teman-temannya yang lain,” tandasnya.(mhs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *