BANDUNG, Spirit – Sejumlah tokoh senior Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat berkumpul dalam acara silaturahmi di Grand Asrillia Hotel, Bandung, Minggu (28/9/25). Pertemuan ini digelar pasca Musyawarah Provinsi (Muprov) VIII Kadin Jawa Barat pada 24 September lalu yang dipimpin oleh Pjs. Ketua Umum Kadin Jawa Barat atau Caretaker, Agung Suryamal.
Dalam forum yang dihadiri para sesepuh dan tokoh Kadin Jabar tersebut, disampaikan beberapa poin penting sebagai tindak lanjut hasil Muprov.

Tokoh senior Kadin Jawa Barat, Herman Muchtar, menilai kondisi dualisme yang terjadi di tubuh Kadin Jawa Barat disebabkan oleh kebijakan Kadin Indonesia yang dianggapnya tidak becus dalam menyelesaikan polemik yang ada.
“Yang pertama adalah Kadin Indonesia harus diberesi terlebih dahulu. Saya melihat ini sudah tidak benar menyalahi aturan, yang kedua kalau terus gontok-gontokan ini tidak akan ada penyelesaian,” tegasnya.
Ia pun menyarankan untuk membawa masalah dualisme ini ke ranah peradilan atau membawa persoalan dualisme Kadin Jawa Barat ini ke PTUN.
Sementara itu, tokoh senior lainnya, Son son Garsoni, menyoroti isu dualisme yang sempat muncul di tubuh Kadin Jawa Barat, terkait adanya kabar pergantian caretaker dari Agung Suryamal kepada Topan Eko Nugroho.
“Kami para sesepuh Kadin Jawa Barat menilai persoalan dualisme ini harus segera diluruskan. Kami mendesak Kadin Indonesia untuk memberikan penjelasan sekaligus pertanggungjawaban atas beredarnya isu tersebut,” ungkap Son son Garsoni.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah senior Kadin Jawa Barat juga secara tegas mendukung dan meminta Kadin Indonesia segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan Ketua Umum Kadin Jawa Barat terpilih, H. Nizar Sungkar.
Pertemuan ini menandai adanya konsolidasi para tokoh Kadin Jawa Barat dalam menjaga marwah organisasi agar tetap solid, serta memastikan kepemimpinan baru dapat berjalan tanpa hambatan struktural maupun administrasi. (red)