Respon Pernyataan Ridwan Saidi, Seniman dan Budayawan Karawang Siapkan Langkah untuk Jaga Keberadaan Candi Jiwa

KARAWANG, Spirit – Pernyataan Budayawan Ridwan Saidi, yang mengatakan situs di Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang, hanyalah makam dari Raman, salah seorang pengikut Ratu Syeba dari Ethiopia dan bukanlah sebuah candi, mendapat respon dari berbagai kalangan.

Sikapi pernyataan Ridwan Saidi tersebut, Komunitas Seniman dan Budayawan Karawang gelar diskusi dan menyusun langkah-langkah untuk menjaga keberadaan Candi Jiiwa sebagai peninggalan sejarah dan bukan sekedar gambaran mitos seperti apa yang dikatakan Ridwan Saidi, Rabu (19/2/2020) di sekertariat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lodaya, Graha Festival Karawang. Hadir dalam diskusi berbagai elemen masyarakat dan pemuda yang antara lain, LSM Lodaya, Sundawani, Jasa Abang, Daya Asmara, KNPI, dan KPJ.

Kang Asep Sundapura berikan pemaparan dalam diskusi, bahwa situs Candi Jiwa merupakan sebuah peradaban masyarakat dan keagamaan.

Perwakilan komunitas Seniman dan Budayawan Karawang, yang akrab disapa kang Obar mengatakan situs Candi Jiwa yang ada di Batujaya memiliki karakter yang berbeda dengan kebanyakan candi yang ada.

“Seperti Candi Borobudur peninggalan wangsa Saelendra sebagai tempat ibadah umat Budha dan Candi Prambanan tempat ibadah umat Hindu.Sedangkan Candi Jiwa lebih dulu dibuat dengan karakternya yang masih asli pada awal peradaban. Begitu pula dengan situs lainya yang ada di Karawang, seperti situs Cibuaya dan Banyusari,” ungkap kang Obar kepada Spirit Jawa Barat, usai acara.

Dalam kesempatan ini, para Seniman dan Budayawan Karawang juga merencanakan untuk mengirim surat atau mengundang Ridwan Saidi unruk memaparkan secara ilmiah atas pernyataan yang telah disampaikannya. Dan diskusi tersebut pun menghasilkan wacana untuk melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang. (dar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *