CILAMAYA KULON, Spirit
Halaman SMP Pasundan Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang berubah fungsi menjadi tempat ajang festival seni dan budaya sunda dalam rangka paturay tineung/perpisahan siwa kelas 9 angkatan ke 24, Sabtu (23/6/2018).
Karta Suganda mewakili Kepala SMP Pasundan Goding Sudirta, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa setiap tahun sekolah yang dipimpinnya selalu melaksanakan acara perpisahan dengan konsep sunda, tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa bangga para siswa terhadap seni dan budaya sunda, disamping itu pula sebagai salah satu cara untuk melestarikannya.
“Seni yang ditampilkan merupakan ekstrakurikuler yang ada di SMP Pasundan diantaranya seni tradisional lengser, tari jaipong dan paduan suara. Pesan kami, siswa yang lulus tahun ini bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta bisa menjaga reputasi dan nama baik almamater sekolah,” ungkapnya.
Karta berpesan, capailah cita – cita setinggi langit, dan rendahkan hati bagai pasir di hamparan luas. Petik pengalaman yang baik selama disekolah, dan tingkatkan di tempat sekolah selanjutnya.
“Bagi siswa yang bakal meninggalkan sekolah ini, hindari perbuatan yang dapat merusak diri, maupun yang bisa merugikan orang lain,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua panitia, Tata Sunarya, mengatakan, selain melepas siswa angkatan ke 24 yang berjumlah 146 anak didik, juga sekaligus kenaikan kelas 7 dan 8 sebanyak 344 siswa. Kegiatan ini sambung Tata, merupakan sebuah memory antara murid dan guru pengajar, setelah 3 tahun lamanya terjalin hubungan, dan hari ini tiba saatnya untuk berpisah, dimana para siswa akan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi lagi.
“Kami ucapkan terimakasih kepada para orang tua siswa yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Sehingga acara berjalan sukses sesuai harapan,” ucapnya.
Cahya Gumilar, salah satu siswa kelas 9 yang ikut mengisi acara, mengungkapkan, bahwa keterlibatanya pada acara tersebut merupakan suatu pangilan, serta sebagai pembuktian bahwa seni tradisional itu tidak kolot atau kampungan, bahkan bisa menjadi satu kebanggan bagi diri, sekolah dan orang tua.
“Penampilan ini sengaja kami didedikasikan untuk semua siswa SMP Pasundan, baik yang sudah selesai menimba ilmu, maupun yang naik kelas. Semoga tetap menjadi orang sukses dan tidak melupakan sekolah asal,” ujarnya.
Terpantau acara penuh dengan suka cita dan haru, terlebih saat upacara pelepasan siswa kelas 9 dengan seni tradisional lengser diiringi musik karawitan dengan lengkingan sura seruling menambah hikmatnya acara. (Irw)