PEDES, Spirit
Sejumlah anggota Linmas (Hansip) Desa Karangjaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang mengeluh. Pasalnya honor yang tahun 2015 dan 2016 diduga dipotong dan digelapkan sebesar Rp 950.000 per orang. Sehingga mereka hanya menerima Rp 1 juta dari semestinya yang harus diterima sebesar Rp 1.950 ribu.
Hal ini terungkap dari salah seorang anggota Linmas, Cardi. Ia mengatakan para linmas mempertanyakan alasan pemotongan honor tersebut karena hal itu dilakukan tanpa ada kesepakatan terlebih dulu.
“Kami hanya menerima honor tersebut sebesar satu juta rupiah, padahal yang harus kami terima itu sebanyak Rp 1.950 ribu perorangnya. Jadi honor tersebut di potong sebanyak 950 ribu,” ungkap Cardi, kepada Spirit Jawa Barat, Selasa (9/5).
Cardi mengeluh karena nilai sejumlah itu bagi dirinya dan anggota lain sangat berharga. “Uang sebanyak itu bagi saya sangat besar nilainya Pak, kami menunggu sampai setahun lebih dan honor itu adalah harapan kami untuk makan keluarga kami. Koq tega hanya honor linmas saja dipotong,” keluhnya.
Sedangkan pihak Sekretaris Desa Karangjaya, Erus mengatakan dirinya sedang memperjuangkan honor Linmas tersebut diberikan penuh oleh Kades setempat. Namun, kata Erus, sampai sekarang belum ada keputusan dari Kades.
“Iya pak, kami ini sekarang sedang memperjuangkan honor limas tersebut, Namun masih nunggu waktu yang tepat agar kepala desa memberikan honor linmas. Tapi, hingga sekarang kami belum dapat berkomunikasi dengan kepala desa secara gamblang,” ungkapnya.
Sementara anggota Ormas Komnaspan, Wardi, berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti dugaan pemotongan dan pengelapan oprasional/honor Linmas. Sebab, jika dibiarkan begitu saja maka akan berdampak buruk terhadap pengunaan anggaran lainnya.
“Untuk honor Linmas dia berani memotong atau menggelapkan, seharusnya Bupati menindak tegas kepada oknum pemotongan honor Linmas. Karena kalau tidak, bagaimana dengan anggaran lainnya seperti bangunan desa, pasti juga tidak jauh beda,” bebernya. (kus)