Okupansi Rendah, Hotel dan Restaurant Bersaing Kuliner

KARAWANG, Spirit
Selama Ramadhan, tingkat okupansi bisnis perhotelan Karawang diakui Perhimpunan Hotel dan Restuarant Indonesia (PHRI) Karawang mengalami penurunan cukup siginifikan. Sebab, sejumlah hotel memilih mengutamakan pelayanan makanan dan minuman (Food and Beverage) guna memenuhi lonjakan buka puasa masyarakat.
“Memang dalam Ramadan ini tingkat usaha kuliner pada sejumlah restauran agak menurun hingga 30 persen. Hal tersebut karena sejumlah hotel ikut bersaing dalam sajian buka selama Ramadan,” ungkap Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Karawang, Gabriel kepada wartawan,Senin (12/6).
Dampaknya, kata dia,sejumlah restoran harus berbagi tempat dengan hotel sehingga omzet nya mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Jadi seperti perang saudara PHRI selama Ramadhan ini,” kelakarnya.
Tahun lalu, menurutnya selama Ramadan restoran bisa meraih omzet hingga Rp14 juta dalam sehari. Namun, saat ini rata-rata hanya mancapai Rp 8 juta saja.
Menurut Gabriel, okupansi hotel saat ini menjadi masalah utama. Terhitung Januari Tahun 2017 hingga Juni Tahun 2017, tingkat okupansi hotel hanya mencapai 38 persen.
“Karawang ini pasarnya adalah ekspatriat. Karena jumlah Tenaga Kerja Asing kita ini adalah hampir 3000 orang. Sedangkan jumlah kamar kita ini mencapai 2000 hunian. Harusnya overload,” ucapnya.
Gabriel mengungkapkan hal tersebut berkaitan dengan ekspatriat yang lebih memilih tinggal hunian Jakarta dan Bekasi. Padahal, hasil pertemuan PHRI se Indonesia beberapa waktu lalu, Karawang termasuk yang terbaik soal Perda Pariwisata. Nyatanya, para ekspatriat masih memilih tinggal di daerah Bekasi dan Jakarta.
” Mini sosialisasi dan promosi saja, ditambah persoalan belum dibuatnya Perbup. Dan itu membuat kami sulit melakukan sosialisasi lebih jauh,” kata dia.
Gabriel juga berharap pemerintah segera membuat himbauan untuk sejumlah perusahaan mengenai aturan ekspatriat tinggal, agar mereka menetap di Karawang.
“Bahkan untuk PAD, dari perhotelan dan Restauran ini cukup tinggi tahun lalu kita menyumbang Rp78 miliar . Dan tahun 2017 saat ini restauran dan hotel ditargetkan Rp93 miliar,” ujarnya.(dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *