CILAMAYA WETAN, Spirit
Kasie PD Pontren Kemenag Karawang adakan kunjungan ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Nurul Islam Kebon Satu Desa Tegalsari Kecamatan Cilamaya Wetan dalam rangka Road Show Pembinaan Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah se-Rayon 6 meliputi Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Jatisari dan Banyusari, dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Forum Komunikasi DiniyahTakmiliyah (DPC-FKDT) Kabupaten Karawang, serta seluruh Kepala MDTA.
Kepala Seksi PD Pontren, H. Abdul Azis, M.Si, menyampaikan, bahwa ada 3 pembagian kewajiban untuk memajukan MDTA untuk lebih maju.
“Pertama, kewajiban lembaga DTA itu sendiri. Kedua, kewajiban Pemerintah Daerah, dan ketiga, kewajiban Kementerian Agama. Kewajiban DTA adalah menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk legalitas tempat, yakni pengurusan status tanah agar dibuat akta ikrar wakafnya. Kewajiban pemda adalah membuat kebijakan dan fasilitasi pendidikan DTA. Terkait hal ini telah dikeluarkan Perda DTA, Perbup dan pemastian efektifitas pelaksanaannya. Sementara Kewajiban Kementerian Agama adalah memberikan legalitas lembaga, pembinaan lembaga dan guru DTA, serta menyiapkan kurikulum dan perangkat pembelajaran lain,” ungkapnya saat memberikan materi dihadapan para Kepala MDTA, Rabu (7/3)
Ia melanjutkan, legalitas lembaga sebuah MDTA adalah dengan memiliki piagam terdaftar dari Kementerian Agama, itu pun bila sudah memenuhi syarat-syarat pendaftaran, antara lain, MDTA tersebut telah berjalan 2 tahun, menggunakan kurikulum pemerintah, memiliki santri 30 orang, memiliki 4 orang guru, memiliki ruang belajar tetap, ada evaluasi belajarnya, dan memiliki induk badan hukum yang jelas dan tegas kedudukannya.
“Geliat kemajuan pendidikan MDTA ini adalah bukti dari kerja keras Kementerian Agama dari pusat hingga daerah, sehingga patut kita syukuri dan kita dukung Menteri Agama atas berbagai kemajuan yang telah dicapai,” katanya.
Ditempat yang sama ketua penyelenggara, Ruslim, SPdi, Mengatakan, bahwa kegiatan Roadshow ini telah dilaksanakan sejak awal bulan tahun 2018. Dari 30 Kecamatan dibagi menjadi 6 Rayon, rodshow kali ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Mengenai kurikulum MDTA, berbasis pondok pesantren. Karena MDTA adalah anak kandung dari pesantren, sehingga lulusan MDTA harus memiliki pemahaman agama Islam sesuai tradisi pesantren. Insyaallah tanggal 1 April 2018 nanti akan mengadakan latihan manasik haji, yang rencananya diikuti 827 anak didik,” pungkasnya.
(wan)