Komisi C Akan Panggil Bupati
KARAWANG, Spirit Jawa Barat
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Karawang, Elievia Khrissiana akan memanggil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana untuk menanyakan pelbagai persoalan infrastruktur di Kabupaten Karawang. Pasalnya, banyaknya kerusakan infrastruktur daerah masih lamban ditangani oleh Pemkab Karawang.
Dikatakan Elivia permasalahan banjir di Karangligar dan puluhan titik jalan rusak akan menjadi poin krusial yang akan dipertanyakan kepada Bupati.
“Kami akan panggil pihak-pihak terkait, termasuk Bupati Karawang. Untuk membahas persoalan infrastruktur, terutama masalah Karangligar,” ujar Elievia, di gedung DPRD Karawang, Selasa (4/4).
Dikatakannya, saat ini Komisi C DPRD Karawang akan menyesuaikan jadwal dengan jajaran eksekutif untuk duduk bersama membahas permasalahan insfrastruktur yang terus menuai keluhan dari masyarakat. Terlebih kata Elievia, saat ini sudah ada surat permintaan hearing dari warga Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat untuk penanganan persoalan banjir yang kerap terjadi di desa tersebut.
“Jadi biar jelas semuanya, bagaimana solusinya, apa langkah yang akan dilakukannya. Ini penting agar dalam pelaksanaannya bisa kita kontrol bareng-bareng,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat dia mengaku sangat geram dengan banyaknya insfratuktur yang rusak di Karawang. Apalagi kata Elievia, setiap ada aduan keluhan dari masyarakat, pemerintah cenderung lamban mengambil tindakan sehingga persoalan tersebut terus berlarut-larut dan semakin menumpuk.
“Harus tegas dan jelas. Bagaimana dalam menyikapi permasalahan. Terutama yang kaitannya langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujarnya.
Di tempat yang sama Sekretrais Komisi C, Dedi Rustandi, menambahkan, selain persoalan Karangligar dan banyaknya jalan rusak, pihaknya juga akan segera menjadwalkan sidak kepada perumahan-perumahan yang ada di Karawang, terutama perumahan yang sering terjadi banjir dan banyak komplain dari para penghuni perumahan.
“Kami akan sidak, tapi akan menyesuaikan dulu dengan agenda kami. Karena sangat padat agendanya,” ujarnya.
Dedi menyampaikan, jangan sampai kehadiran perumahan di Karawang yang memberikan keuntungan kepada para pengembang, sementara permasalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi bagi warga perumahan ternyata malah banyak muncul. Hal itu, kata dedi, akibat masih banyaknya pengembang yang nakal dan tidak mengikuti aturan main yang telah ditetapkan.
“Bagaimana fasos-fasumnya, bagaimana perizinannya dan lain sebagainya. Karena nyatanya banyak perumahan di karawang yang sering terkena banjir,” pungkasnya. (mhs)