KARAWANG, Spirit
Lagi-lagi warga keluhkan mengenai buruknya kualitas beras raskin, seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Selain kualitas beras yang tak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait, ternyata saat ini kuota beras yang diterima setiap desa pun dikurangi.
Seperti yang terjadi di Desa Kertarahayu kecamatan Cibuaya, akibat adanya pengurangan jatah raskin tersebut, pihak Desa melakukan pendataan ulang warganya yang berhak menerima jatah raskin. Tidak hanya itu, pemerintah Kecamatan dan Desa juga melakukan musyawarah pembagian jatah raskin.
Kepala desa Kertarahayu, Suhendi, membenarkan jika sejak Januari 2017 lalu, raskin baru turun bulan April 2017 ini, dan sampai bulan Mei 2017 ini sudah 3 kali turun. Karena adanya pengurangan jumlah penerima serta kuota oleh pemerintah pusat, pihaknya terpaksa melakukan pendataan ulang jumlah penerima raskin. Untuk mengantisipasi terjadinya keributan di masyarakat akibat berkurangnya jatah raskin tersebut, pihaknya melakukan musyawarah di tingkat desa.
“Ada pengurangan raskin dari pemerintah pusat, kita sudah memberitahukan kepada masyarakat jika ada pengurangan jatah raskin. Sudah dilakukan musyawarah pembagian raskin di desa kami, karena pembagian raskin diserahkan ke pihak pemerintahan desa. Untuk tahun ini jumlah warga yang tidak mendapatkan jatah raskin akan bertambah karena adanya pengurangan dari pusat,” katanya kepada Spirit Jawa Barat Sabtu (13/5).
Selain itu, pihak Desa juga dipusingkan dengan banyaknya keluhan warga akibat buruknya kualitas raskin yang diterimanya. Kualitas raskin yang datang ke Desanya memang jauh dari kata bagus, selain berdebu dan hancur, beras juga terlihat kusam dan sebagian terdapat kutu.
“Kepada masyarakat kami hanya menyampaikan agar memaklumi kualitas beras yang memang jelek, tetapi saya katakan kepada mereka bahwa beras tersebut masih layak untuk dimakan, dan kami sarankan agar lebih baik dicampur dengan beras yang lebih bagus,” ucapnya.
Maesaroh salah seorang penerima manfaat raskin mengatakan dirinya cukup terbantu dengan telah kembali turunnya raskin. Meskipun kualitasnya jelek tetapi sebagai rakyat kecil dirinya mengaku hanya bisa pasrah dan menerima. Yang penting menurutnya beras tersebut masih bisa dan layak untuk dimakan. Dia mengharapkan kedepannya pemerintah lebih memperhatikan kualitas raskinyang disalurkan kepada rakyat miskin.
“Kalau bisa sih pemerintah memberikan bantuan beras itu yang lebih baik pak, jangan jelek seperti ini, karena meskipun murah kami tetap membelinya,” pungkasnya.(sep)