KARAWANG, Spirit – Langkah Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Satgas Penanganan Covid-19 yang tetap memberlakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR) menyusul meningkatnya status Karawang ke zona oranye covid-19 mendapat dukungan DPRD Karawang. Keputusan tersebut dinilai yang terbaik karena saat ini Karawang sedang mengalami peningkatan kasus positif covid-19.
“Keputusan yang tertuang dalam surat nomor 443/4526/Sekret yang ditujukan kepada Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat sudah tepat. Karena saat ini pembelajaran tatap muka di Karawang memang belum saatnya untuk dilakukan,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, H. Oma Miharja Rizki, Senin (7/9).
Pasalnya, jelas H. Oma, saat ini status covid-19 di Karawang mengalami perubahan dari zona kuning (risiko rendah) menjadi zona oranye (risiko sedang) karena terjadinya peningkatan kasus konfirmasi positif covid-19.
“Tentunya akan sangat berisiko jika di Karawang dilakukan pembelajaran tatap muka saat status covid-19 di Karawang mengalami peningkatan. Dikhawatirkan nantinya malah menjadi klaster baru penyebaran covid-19,” tandasnya.
H. Oma berharap, pembelajaran jarak jauh juga bisa tetap diberlakukan untuk satuan pendidikan yang berada di bawah naungan Disdikpora (TK/PAUD, SD, SMP, PKBM) dan Kemenag (MI, MTs dan MA).
“Jadi tidak hanya berlaku untuk SMA dan SMK yang berada di bawah KCD Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tapi untuk semua satuan pendidikan yang ada di Karawang,” ucap pria yang menjabat juga sebagai Sekretaris Askab PSSI Karawang ini.
“Jika nanti Karawang sudah masuk zona kuning bahkan hijau, KBM tatap muka bisa digelar,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, H. Oma juga meminta, agar seluruh masyarakat Karawang berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang selalu diimbau pemerintah seperti jaga jarak, memakai masker, sering mencuci tangan memakai sabun, dan lainnya.
“Khusus orang tua siswa, terus awasi putra-putrinya agar tetap berada di rumah dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Jangan sampai tidak tatap muka di sekolah tapi berkeliaran, itu akan tetap membahayakan kesehatan,” pungkasnya. (apn/dea)