Karawang Dianggap Belum Butuh Angkutan Online

KARAWANG, Spirit

Kabupaten Karawang melalui Dinas Perhubungan menyatakan masih belum terlalu membutuhkan keberadaan transportasi berbasis online. Pasalnya,masyarakat Karawang masih memanfaatkan transportasi konvensional.

“Sebenarnya belum terlalu dibutuhkan transportasi online di Karawang. Masyarakat masih banyak yang menggunakan transportasi konvensional,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan setempat, Nunu Nugraha, saat dihubungi di Karawang, kemarin.

Menurutnya,sejauh ini, armada angkutan umum konvensional sudah menyatakan kesediaannya memperbaiki pelayanan terhadap penumpang. Perbaikan pelayanan tersebut dibutuhkan untuk “menangkal” berkembangnya transportasi online di Karawang. Sebab diakuinya saat ini transportasi online sudah beroperasi di Karawang.

Nunu menyatakan keberadaan transportasi “online” sudah marak di Karawang. Tapi transportasi “online” tersebut beroperasi tanpa izin dari Dinas Perhubungan setempat.

Pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas beroperasinya transportasi online itu. Kini pihaknya masih menunggu peraturan pemerintah pusat terkait dengan operasional angkutan transportasi daring atau “online” yang berbasis aplikasi itu.

Hingga kini regulasi mengenai transportasi online masih belum memiliki aturan yang resmi.
Itu terjadi setelah Mahkamah Agung membatalkan beberapa pasal yang mencapai 14 pasal dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 26 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Berbeda

Sementara,beberapa kalangan masyarakat yang ditemui Spirit Jawa Barat,mengaku mulai tertarik menggunakan jasa transportasi online. Sebab, berbeda dengan transportasi konvensional yang harus menuju titik tertentu untuk menggunakan jasa sesuai trayeknya.

“Enak pake online donk, tinggal nunggu di rumah dijemput dan diantar ke tempat tujuan. Kalau naik angkot kan harus “mencegat” di tempat tertentu,” kata Vita, salah seorang warga asal Adiarsa Timur, Selasa (23/10).

Di samping itu, lanjut dia, selain tarif terjangkau transportasi online harusnya menjadi ukuran kenyamanan penumpang bagi angkutan kota yang ada di Karawang bukan dianggap saingan.

“Gimana tidak nyaman, mobilnya ber AC, tarif terjangkau, antar jemput pula. Angkot kadang kita berdesakan dan naik turun sembarangan,” ungkapnya.

Berbeda dengan Vita, Esih, warga Majalaya mengaku harus menggunakan jasa ojek untuk ke pasar atau keperluan tertentu. Sebab sepeda motor yang ada seringkali dipakai suaminya untuk bekerja.

“Kalau ada keperluan ke kota pake ojek biasa kan gak mau itu di bayar 20 ribu dari rumah saya ke Johar. Mau naik angkot juga kan gak ada yang melintas perum saya. Saya sering pake grab paling berapa, bawa anak juga nyaman,” tukasnya.(dit/ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *