Kapolsek Janji Segera Tangkap Pelaku Perampokan Bank Emok

CIKAMPEK, Spirit
Kapolsek Cikampek, Kompol Soekirno menyatakan akan segera menangkap ke tujuh pelaku perampokan dan penyekapan yang terjadi di kantor Bank Emok (Bank Keliling) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Citra Jaya, Perum Saraswati, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Karawang pada hari Jumat (24/11) kemarin.

“Secepatnya akan kami tangkap,” tegas Kapolsek Cikampek, Kompol Soekirno kepada Spirit Jawa Barat saat ditemui di ruang kerjanya di Mapolsek Cikampek, Selasa (28/11).

Dikatakannya, ke tujuh pelaku tersebut, aksinya terekam kamera CCTV milik salah seorang warga yang kebetulan menghadap ke tempat kejadian perkara (TKP) aksi perampokan dan penyekapan terhadap sejumlah karyawati kantor Bank Emok itu.

“Para pelaku ini mengendarai tiga kendaraan bermotor roda dua (R2). Ada beberapa wajah pelaku yang terekam di kamera CCTV. Inshaa Alloh secepatnya dapat tertangkap,” katanya.

Aksi perampokan berikut dengan menyekap atau menyandera ke tiga karyawati kantor Bank Emok yang dilakukan pada siang hari, saat kondisi TKP sepi karena bertepatan dengan waktu Shalat Jum’at, berhasil menggasak sejumlah uang tunai sebesar Rp 90.000.000 dan merampas empat handphone berbagai merk milik tiga karyawati yang berada di TKP.

“Tidak ada yang dianiaya, hanya di todong pakai senjata tajam (sajam) dan dipaksa masuk ke salah satu ruangan di kantor itu,” bebernya.

Disinggung terkait dugaan sementara motif perampokan tersebut, Soekirno membeberkan bahwa aksi perampokan tersebut didasari atas persaingan bisnis yang suka meminjamkan uang kepada warga.

“Saya menduga, motifnya itu adalah persaingan bisnis. Karna, dari hasil keterangan saksi-saksi yang jadi korban penyekapan, logat bahasa para perampok itu sama dengan logat bahasa ke tiga karyawati itu, para perampok itu menggunakan logat bahasa suku Batak saat menjalankan aksinya,” beber Soekirno lebih jauh.

Seperti diketahui, kantor Bank Emok atau Bank Keliling di Perum Saraswati Cikampek, menjadi sasaran aksi perampokan dan penyekapan sejumlah komplotan perampok pada sekitar pukul 12.30Wib, Jumat (24/11). Perampokan dengan kekerasan itu, selain merampas sejumlah uang bernilai Rp 90juta dan empat telepon genggam smartphone milik ke tiga karyawati, juga menyekap korban perampokan didalam tempat kejadian perkara tersebut.

Dikatakan saksi mata aksi perampokan itu, Ina Nababan (28) yang juga karyawati di Kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Citra Jaya II mengaku, pada saat itu kantornya kedatangan sejumlah orang dengan membawa sejumlah senjata tajam (sajam) dan langsung menodongkan sajamnya ke dirinya serta sejumlah karyawan lainnya didalam kantornya itu.

“Ada sekitar tujuh orang, semuanya bawa sajam. Dan mereka memaksa kami untuk memaksa masuk ke salah satu ruangan di kantor kami,” ungkap Ina belum lama ini.

Para pelaku yang langsung bergerak cepat setelah menyekap seluruh karyawati KSP Citra Jaya II, dan salah seorang pelaku memaksa untuk membuka brangkas yang berisikan uang tunai senilai Rp 90.000.00

Ditempat yang sama, korban lainnya yang menjadi korban penyekapan, Ani Maryani (24) mengatakan, ia bersama ke dua karyawan lainnya disekap di ruangan hingga berjam-jam. Bahkan, kondisi tangan karyawan yang disekap, diikat oleh para pelaku aksi perampokan dengan kekerasan itu.

“Tangan diikat, dan mulut kami juga di lakban. Mungkin biar kami tidak berteriak meminta tolong sepertinya,” kata Ani.

Aksi perampokan dan penyekapan itu, kata Ani, diketahui oleh bosnya pada saat bosnya tiba di TKP dan melihat kondisi kantor miliknya sudah berantakan, akibat di acak-acak oleh sejumlah pelaku tersebut.

“Hampir sekitar empat jam kami disekap di salah satu ruangan kantor kami. Kami berhasil keluar, berkat kedatangan bos kami sekitar jam setengah lima sore (16.30Wib, Jumat kemarin, red). Bos kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Cikampek. Untuk kerugian materi, kami memperkirakan sekitar Rp 102.000.000an,” bebernya menjelaskan kronologi dirinya disekap oleh perampok.

Dari informasi yang dihimpun di TKP, aksi perampokan yang juga disertai kekerasan dan penyekapan terhadap ketiga karyawati itu, dilakukan secara cepat oleh para pelaku perampokan.

“Suasana disekitar sini (TKP, red) lagi sepi, kan lagi waktu Shalat Jumat, jadi tidak ada warga yang mengetahuinya. Tapi pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP dan memeriksa kamera CCTV disekitar TKP,” pungkasnya. (not)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *